Tanpa Kerusuhan, Rage Room di Mojokerto Jadi Tempat Lepaskan Amarah Dengan Merusak Barang-Barang

Peminatnya banyak, dalam sehari bisa dua sampai tiga orang yang ke sini. Ada yang dari luar kota juga, datang sampai tiga kali

Penulis: Mohammad Romadoni | Editor: Deddy Humana
surya/Mohammad Romadoni (Romadoni)
ANGER MANAGEMENT - Seorang pelanggan meluapkan kekesalannya dengan menghancurkan barang-barang elektronik di Rage Room di Sedekahin Stressmu di Dusun Mengelo, Desa/Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, Kamis (4/9/2025). Fasilitas ini dibangun untuk membantu menurunkan stres dan emosi. 

SURYA.CO.ID, MOJOKERTO - Mungkin kali pertama di Indonesia, Kabupaten Mojokerto menyediakan tempat untuk melampiaskan amarah dengan melakukan perusakan dan penghancuran secara bebas.

Tetapi ini bukan kerusuhan saat demo, melainkan layanan anger management dengan menyewakan Rage Room (Ruang amarah) di tempat usaha bernama Sedekahin Stressmu.

Meski tidak lazim, tetapi menyewa ruangan khusus seperti Rage Room untuk meluapkan emosi tanpa merugikan orang lain dan diri sendiri, mulai jadi trend.

Rage Room dipercaya dapat menurunkan stres, marah berlebihan bahkan frustasi, karena bisa melampiaskan kekesalan yang terpendam (katarsis) dengan merusak barang-barang yang sudah disediakan di dalam ruangan privat.

Di Mojokerto, Rage Room di fasilitas Sedekahin Stressmu merupakan milik manajemen Rumah Aldinata yang terletak di Dusun Mengelo, Desa/Kecamatan Sooko, sekitar 1 KM dari DPRD Kabupaten Mojokerto.

Owner usaha unik ini, Leny Yulyaningsih (28) mengatakan, ia membuat usaha persewaan bagi orang-orang yang ingin melampiaskan emosi dengan cara menghancurkan barang. Memang Rage Room di Mojokerto belum sepopuler di Jepang dan negara lain.

"Ini ruangan Sedekahin Stressmu (Rage Room), disediakan untuk orang-orang yang ingin meluapkan emosinya yang dipendam sekian lama melalui pukul-pukul botol kaca, printer dan televisi," kata Leny, Kamis (4/9/2025).

Leny menjelaskan, layanan privat customer terlebih dahulu mengisi surat pernyataan, menggunakan pakaian safety APD (Alat pelindung diri), sepatu, masker dan helm penutup kepala, sebelum masuk ke ruang amarah.

Jasa persewaan ruang amarah ini terinspirasi dari pengalaman orang-orang yang memendam amarah, namun tidak tahu bagaimana cara melampiaskannya.

Banyak peminat yang datang berulang kali dengan fasilitas privat yang meliputi dari Mojokerto Raya, Jombang, Kediri, Sidoarjo, Surabaya, Gresik dan lainnya.

"Peminatnya banyak, dalam sehari bisa dua sampai tiga orang yang ke sini. Ada yang dari luar kota juga, datang sampai tiga kali," ucap Leny.

Leny menyebut, pelanggannya berasal dari latar belakang berbeda mulai dari pasien usai konsultasi dengan psikiater maupun psikolog, yang ingin melampiaskan emosinya. 

Ada juga pelangan yang datang dengan permasalahan asmara, rumah tangga, pekerjaan dan lainnya. Pihaknya membatasi usia penyewa 15 tahun untuk mengakses fasilitas di Sedekahin Stressmu.

"Intinya mereka ingin melampiaskan emosinya yang terpendam, kalau Gen Z biasanya permasalahan percintaan. Kalau ibu-ibu soal rumah tangga dipendam semuanya lalu datang ke sini. Pasti, 80 persen mereka menangis," ungkap alumnus Ilmu Administrasi Negara Unair tahun 2020 tersebut.

Sedekahin Stressmu sudah beroperasi pada 17 Februari 2025 ini, dengan berbagai paket terjangkau, yaitu paket Me Time seharga Rp 35.000 berdurasi 15 menit dengan merusak 10 botol, Q Time Rp 55.000 dengan menghancurkan 15 botol dan Stress seharga Rp 75.000 mendapat 25 botol dengan durasi 45 menit.

Kemudian paket Stress berat Rp 110.000 selama 60 menit dengan merusak Televisi 14 inch dan 15 botol, Burnout seharga Rp 125.000 selama 90 menit dengan sasaran TV tabung 21-29 inch.

Mereka dapat request menambah barang seperti televisi dan printer asalkan membayar Rp 60.000 sampai Rp 195.000.

Selama di dalam ruangan privat layaknya studio yang kedap suara 90 persen ukuran 3x4 meter, pelanggan dapat melepaskan emosinya dengan memutar lagu favorit.

Di dalam ruangan juga ada samsak tinju, album foto dan deretan kertas memo yang bertuliskan kondisi pelanggan setelah meluapkan emosinya.

Dari pengakuan pelanggan, merasa kondisinya lebih baik usai melampiaskan dengan berteriak, menangis dan memukuli barang-barang di ruangan itu.

"Testimoni dari mereka yang sudah ke sini bisa dicek di media sosial kami, merasa lega kemudian plong karena mereka orang-orang yang terkena katarsis," pungkas Leny. ****

 

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved