Dinkes Jatim: 11 Ribu Lebih Anak di Jember Sama Sekali Belum Diimunisasi Campak

Jumlah anak yang telah menerima imunisasi campak di Kabupaten Jember, Jatim, disebut masih relatif rendah.

Penulis: Imam Nahwawi | Editor: Cak Sur
Istimewa/Dokumentasi Diskominfo Jember
IMUNISASI CAMPAK - Bupati Jember Muhammad Fawait bersama dr Armunanto selaku Health Specialist UNICEF di Indonesia, saat di Pendopo Wahyawibawagraha Kabupaten Jember, Jawa Timur, Selasa (2/9/2025). Mereka memaparkan program imunisasi campak di Jember. 

SURYA.CO.ID, JEMBER - Jumlah anak yang telah menerima imunisasi campak di Kabupaten Jember, Jawa Timur (Jatim), disebut masih relatif rendah.

Ketua Tim Kerja Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan (Dinkes) Jatim, Eka Putri Lestari, mengatakan bahwa cakupan imunisasi campak di Jember baru 38,7 persen hingga Juli 2025.

"Cakupan imunisasi dasar lengkap baru mencapai 38,7 persen, dari target 55 persen pada Juli 2025," ujar Eka, Selasa (2/9/2025).

Menurut catatannya,  di Kabupaten Jember hingga hari ini, terdapat 11 ribu anak lebih yang hingga sekarang belum sama sekali diimunisasi.

"Jember juga mencatat angka zero dose, atau anak yang sama sekali belum pernah diimunisasi tertinggi di Jawa Timur, yakni 11.049 anak," ucap Eka.

Angka tersebut, imbuh Eka, harus segera dikejar. Sebab kalau dibiarkan, jumlah anak zero dose di Jember diprediksi akan bertambah lagi sekitar 6 ribu.

"Meski tantangan besar masih ada, komitmen Pemkab Jember dinilai kuat, tinggal bagaimana langkah lintas sektor dapat segera ditindaklanjuti agar target tercapai," tutur Eka.

Sementara itu, dr Armunanto, Health Specialist UNICEF di Indonesia menambahkan, bahwa Jember masuk Kejadian Luar Biasa (KLB) di Jatim dalam kasus campak terhadap anak.

"Meski kasus campak di Jember relatif kecil. Jumlah absolut-nya tetap signifikan, karena populasi besar. UNICEF memastikan kebutuhan vaksin terpenuhi melalui koordinasi pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten," tambahnya.

Meskipun kasus campak di Jember tidak mengakibatkan meninggal dunia, dr Armunanto melanjutkan, imunisasi terhadap anak harus segera dilaksanakan.

“Kami berharap kesadaran semua pihak semakin meningkat, sehingga anak-anak Jember benar-benar terlindungi dari risiko campak,” tuturnya.

Menanggapi hal tersebut, Bupati Jember Muhammad Fawait atau Gus Fawait mengungkapkan, hal tersebut terjadi, karena banyak penolakan yang dilakukan oleh orang tua anak saat hendak dilakukan vaksinasi campak.

"Penolakan imunisasi bukan semata karena faktor ekonomi, melainkan akibat minimnya pemahaman masyarakat," tanggapnya.

Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember akan menggandeng tokoh agama, supaya membantu mensosialisasikan pentingnya imunisasi terhadap anak.

"Pemkab menggandeng tokoh agama, pengajian, serta organisasi kemasyarakatan untuk memberi pencerahan sejak dini," ucap Gus Fawait.

Sumber: Surya
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved