Perketat Penjualan Lewat APH, Pedagang, dan Pasar, Pemkab Trenggalek Jamin Penjualan Beras SPHP Aman

Selain ke konsumen langsung, beras SPHP juga disalurkan lewat pedagang pasar tradisional melalui program Rumah Pangan Kita di bawah binaan Bulog.

surya/sofyan arif candra saksi (sofyan)
BERAS MURAH - Kapolres Trenggalek, AKBP Ridwan Maliki melayani pembelian beras murah Gerakan Pangan Murah Polres Trenggalek, di Kantor Desa Karangsoko, Kecamatan/Kabupaten Trenggalek, Selasa (12/8/2025). 

SURYA.CO.ID, TRENGGALEK - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menginstruksikan bupati dan wali kota untuk memastikan distribusi beras medium program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) berjalan lancar.

Hal itu dilakukan setelah Khofifah menemukan kelangkaan stok beras SPHP di Kabupaten Jember. Kabag Perekonomian Sekretariat Daerah Trenggalek, Rubianto memastikan stok beras SPHP di Trenggalek aman.

Menurutnya, selama ini koordinasi antara Pemkab Trenggalek dengan Bulog terkait distribusi beras SPHP sangat lancar.

"Kalau SPHP itu wewenang Bulog, misalnya pemkab menghendaki operasi pasar atau gerakan pangan murah. Maka dinas teknis bersurat ke Bulog Tulungagung dan itu mudah banget, karena mereka (Bulog) juga ada penugasan," kata Rubianto, Jumat (22/8/2025).

Di Trenggalek, distribusi beras SPHP dilaksanakan melalui gerakan pangan murah setiap pekan bersamaan dengan program Mening Deh (Makarya Ing Desa Hebat) yang berkeliling dari satu desa ke desa lainnya.

"Selain itu dari Polres Trenggalek sudah melaksanakan operasi pasar di 14 kecamatan, dengan total 95 ton. Terus yang terakhir ini Kodim dengan Koramil mengadakan operasi pasar atau gerakan paling murah beras SPHP di 14 kecamatan juga," lanjutnya.

Selain ke konsumen langsung, beras SPHP juga disalurkan lewat pedagang pasar tradisional melalui program Rumah Pangan Kita di bawah binaan Bulog.

"Seluruh pedagang di Pasar Subuh, Pasar Basah, Pasar Bendorejo sudah ada semua. Misalnya di Pasar Basah ada 22 kios yang semuanya dipasok beras SPHP," ucap Rubianto.

Untuk memastikan stok aman, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) yang merupakan petugas gabungan dari Pemkab, TNI, Polri, Kejaksaan dan instansi terkait, rutin melakukan pemantauan.

"Selain stok kita juga pastikan harganya di bawah HET (Harga Eceran Tertinggi) yaitu Rp 12.500 per KG. Kalau dalam operasi pasar dijual dengan harga Rp 12.000 per KG atau Rp 60.000 per 5 KG," ucapnya 

Begitu juga di pasar tradisional, Bulog telah memperingatkan mitranya agar tidak menjual melebihi HET, jika sampai dilanggar maka kerjasama akan diputus.

"Dengan adanya penyaluran berlapis dan pemantauan rutini, Insya Allah kami pastikan tidak ada kelangkaan stok beras SPHP di pasaran," pungkasnya. *****

Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved