Tidak Semua Sekolah di Kediri Terlayani MBG, Dispendik Sebut Dapur SPPG Perlahan Bakal Bertambah

Pemerintah Kabupaten Kediri di Jatim, terus berupaya memperluas jangkauan program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi siswa.

Penulis: Isya Anshori | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Isya Anshori
MULAI BEROPERASI - Nampak salah satu dapur SPPG baru di Desa Pelem, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Kamis (21/8/2025). Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kediri, Mohamad Muhsin, mengatakan hingga saat ini belum semua sekolah mendapatkan jatah MBG, karena keterbatasan kapasitas dapur SPPG. 

SURYA.CO.ID, KEDIRI - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kediri di Jawa Timur (Jatim), terus berupaya memperluas jangkauan program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi siswa.

Salah satu langkah yang tengah dipersiapkan, adalah penambahan dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di sejumlah kecamatan.

Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Kediri, Mohamad Muhsin, mengatakan hingga saat ini belum semua sekolah mendapatkan jatah MBG, karena keterbatasan kapasitas dapur SPPG. 

Namun, dalam waktu dekat, akan ada penambahan dapur baru yang diharapkan bisa memperluas layanan program tersebut.

"Memang masih banyak sekolah yang belum terlayani. Satu dapur SPPG rata-rata hanya mampu menyiapkan sekitar 3.000 porsi, padahal jumlah murid di tiap kecamatan bisa lebih dari 5.000. Jadi masih ada yang belum kebagian," ungkap Muhsin, Kamis (21/8/2025).

Ia mencontohkan, seperti di Kecamatan Pare, sudah ada 3 sampai 4 dapur SPPG, tetapi jumlah itu tetap belum mencukupi seluruh kebutuhan. 

Sementara, di Kecamatan Gurah, dalam waktu dekat akan mulai beroperasi 2 dapur baru.

"Informasinya, di Gurah akan segera jalan dua SPPG tambahan. Kalau nanti belum bisa menjangkau semua sekolah, kemungkinan akan didirikan lagi," jelas Muhsin.

Muhsin menegaskan, penambahan dapur ini menjadi solusi penting agar pemerataan program MBG bisa segera terwujud di seluruh Kabupaten Kediri

Saat ini, laporan dari sekolah-sekolah yang sudah menerima MBG, menunjukkan manfaat positif bagi siswa.

"Alhamdulillah, sekolah-sekolah selain di Kecamatan Pare dan Kayen Kidul, ada juga di Papar, Grogol dan Gampengrejo sudah mulai merasakan manfaatnya. Anak-anak bisa mendapatkan makanan sehat dan bergizi setiap hari," ujarnya.

Sejak program berjalan, Muhsin menambahkan, tidak ada keluhan berarti dari sekolah maupun siswa. 

Meski pada awalnya sempat ada kendala teknis seperti keterlambatan distribusi dan variasi menu, hal itu segera diperbaiki dan kini layanan semakin baik.

"Kalau di awal-awal wajar ada penyesuaian, tapi sekarang sudah semakin lancar. Tidak ada keluhan terkait kualitas makanan, bahkan anak-anak menikmatinya," tambah Muhsin.

Ia menekankan, program MBG merupakan strategi penting Pemerintah Pusat untuk mendukung tumbuh kembang anak, menekan angka stunting, sekaligus meningkatkan konsentrasi belajar siswa. 

Dengan tambahan dapur SPPG, manfaat program ini diyakini bisa dirasakan lebih merata.

"Kami berharap segera ada penambahan SPPG di seluruh kecamatan. Untuk target kami tidak ada, karena itu di bawah Badan Gizi Nasional (BGN) tapi semakin banyak dapur, semakin banyak sekolah yang bisa dilayani," tutup Muhsin.

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved