Undang Keluarga Tasyakuran Gelar Pahlawan Syaikhona Kholil, Khofifah: Ungkap Peran Lahirkan Ulama
Gubernur Khofifah mengundang keluarga Syaikhona Muhammad Kholil dalam Tasyakuran Penganugerahan Pahlawan Nasional di Gedung Negara Grahadi
Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: irwan sy
Ringkasan Berita:
- Gubernur Khiffah mensyukuri gelar Pahlawan Nasional, Negara akui peran Syaikhona Kholil & ulama.
- Dijuluki Arsitek Kemerdekaan karena guru KH Hasyim Asy'ari (pendiri Resolusi Jihad).
- Peletak dasar nasionalisme pesantren, Islam moderat, dan pusat keilmuan di Bangkalan.
- Keluarga harap warisan ilmu (30 kitab) Syaikhona Kholil dikaji oleh negara dan perguruan tinggi.
SURYA.co.id | SURABAYA - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengundang keluarga Syaikhona Muhammad Kholil dalam Tasyakuran Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional di Gedung Negara Grahadi, Minggu (16/11/2025).
Dalam suasana penuh syukur yang hangat, Gubernur Khofifah mengajak segenap yang hadir mengenang kembali jasa besar Syaikhona Kholil yang saat ini telah diakui oleh negara sebagai Pahlawan Nasional dan tokoh bangsa.
Baca juga: Gus Dur, Syaikhona Kholil, Marsinah Ditetapkan Pahlawan Nasional di 2025, Khofifah Ucapkan Syukur
Dikatakan Gubernur Khofifah, Syaikhona Kholil adalah lentera yang menerangi kegelapan.
Dari tangannya lahir para pemimpin spiritual yang membentuk Indonesia.
Beliau membuktikan bahwa kekuatan sejati terletak pada ilmu, akhlak, dan keikhlasan dalam mengabdi.
Gelar Pahlawan Nasional yang diberikan kepada Syaikhona Kholil sangat penting karena Negara mengakui peran ulama dalam perjuangan kemerdekaan sekaligus membentuk karakter bangsa.
"Penganugerahan ini adalah pengingat bahwa beliau guru bangsa sekaligus pengingat bahwa pesantren adalah aset bangsa, pusat pendidikan, benteng kebangsaan, penjaga nilai dan sumber pencerahan," kata Gubernur Khofifah.
Perjalanan Hidup Syaikhona Kholil
Perjalanan hidup Syaikhona Kholil begitu melekat dengan ilmu agama, bahasa Arab dan tasawuf.
Ia menimba ilmu di pesantren wilayah Jawa dan Madura, kemudian melanjutkan perjalanan ke tanah suci Mekkah selama bertahun-tahun.
Tujuannya memperdalam ilmu di bawah bimbingan ulama-ulama besar Haramain.
Setelah memperdalam ilmu agama, Ia pulang ke tanah air.
Mendirikan pesantren di Bangkalan yang dimasanya menjadi pusat keilmuan Islam terbesar di Nusantara.
Ribuan santri berbondong-bondong dari berbagai pelosok.
"Dari tangan beliau lahir para ulama besar yang menjadi pilar gerakan kebangsaan Indonesia, yakni KH Hasyim Asy'ari (pendiri Nahdlatul Ulama organisasi Islam terbesar di dunia), KH Khalil Bangkalan (yang meneruskan kepemimpinan pesantren), KH Kholil Martapura (penyebar Islam di Kalimantan), KH Romly Tamim (ulama besar Jombang), serta ratusan kiai lainnya di seluruh Nusantara," jelasnya.
| Sosok Farid Lulusan FK UAD Yogyakarta, Dulu Diremehkan, Kini Berprestasi Punya 19 Jurnal Ilmiah |
|
|---|
| Berita Persebaya Hari Ini, Lawan Arema Penentu Nasib Edu Perez, Statistik Bajul Ijo Mentereng |
|
|---|
| Cegah Dan Tanggulangi Penyakit Menular IIDI Cabang Surabaya Gelar Ini |
|
|---|
| Jadwal 16 Besar Piala Dunia U17: Italia vs Uzbekistan Opening, Meksiko Akan Diuji Portugal |
|
|---|
| Daftar 8 Sasaran Operasi Zebra 2025 Dimulai Besok 17–30 November 2025 |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/surabaya/foto/bank/originals/PAHLAWAN-NASIONAL-Gubernur-Jawa-Timur-Khofifah-Indar-Parawansa-mengund.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.