Khawatir Dampak Buruk, DPRD Jatim Dorong Pembatasan Media Sosial untuk Anak-Anak
DPRD Jatim kini mendorong adanya upaya pembatasan media sosial terhadap anak melalui regulasi secara khusus.
Penulis: Yusron Naufal Putra | Editor: irwan sy
Terlebih ada data kajian dari Unicef bahwa ada 13,4 persen anak punya akun yang dirahasiakan dari orang tua.
Nah, sedangkan sebesar 32,1 % itu anak membagikan informasi pribadinya di media sosial.
Di sisi lain, juga ada data bahwa sekitar 87 % itu anak-anak di Indonesia sudah dikenalkan media sosial sebelum menginjak 13 tahun.
Lalu, 92 % anak-anak dari rumah tangga berpenghasilan rendah itu sama yang lebih banyak mengakses media sosial.
"Dengan adanya fakta-fakta ini memang kita harus mengarah dan harus serius memikirkan masa depan anak-anak kita," jelas Jairi yang merupakan politisi muda Partai Golkar tersebut.
Untuk mengoptimalkan hal ini, Jairi berpandangan bahwa tidak perlu literasi digital dimasukkan dalam kurikulum di sekolah.
Ini mengingat sudah banyak muatan yang tercantum dalam kurikulum. Jairi justru lebih setuju jika ada regulasi yang nantinya dimassifkan dengan sosialisasi.
"Pemerintah harus membuat regulasi yang yang jelas. Selain itu juga ini harus diulang-ulang terus. Ketika mungkin bupati, terus walikota, terus DPRD, sosialisasi ke masyarakat harus diingatkan terus-menerus," terang mantan Tenaga Ahli di Kementerian Sosial ini.
Alumnus Unair Surabaya ini mengatakan, beberapa negara telah melakukan semacam sensor untuk media sosial.
Misalnya di China. Mereka memiliki aplikasi semacam TikTok yang versi lokal, yaitu Douyin. Dikutip dari berbagai referensi, aplikasi ini terbilang ketat dibanding versi internasional.
Douyin memiliki fitur dan konten yang berbeda, dengan fokus lebih besar pada e-commerce, edukasi, dan mematuhi sensor ketat pemerintah disana.
Di samping itu, juga ada semacam kontrol ketat.
Hal-hal semacam ini, dinilai Jairi bisa jadi referensi.
Selain China, juga ada banyak negara yang mulai melakukan pembahasan media sosial secara ketat.
"Ini jangan berpikir dulu ini nantinya akan mengurangi kebebasan ekspresi terus berpikir tentang investasi yang masuk ke Indonesia tapi kita harus berpikir benar-benar membatasi yang menjadi penerus kita itu ya anak-anak yang usia 10 tahun 15 tahun ini ya itu kita pikirkan lebih depan," ujar Jairi.
Kurangi Risiko Bencana di Perkotaan, Baguna PDI Perjuangan Jatim Gelar Pelatihan Mitigasi Bencana |
![]() |
---|
Rumah Kos Lidah Wetan Surabaya Diduga Jadi Lokasi Eksekusi Kasus Jasad Mutilasi di Pacet Mojokerto |
![]() |
---|
Terancam Dimakzulkan, Bupati Pati Sudewo Beri Sindiran Pedas Pansus DPRD: Tak Ada Pemimpin Sempurna |
![]() |
---|
Jepang Tertarik Komodo Kebun Binatang Surabaya, Segera Jalin Kerja Sama Konservasi |
![]() |
---|
Sukses Gelar Bromo Marathon 2025, Bank Jatim Launching QRIS Crossborder dan Branding Jeep Bromo |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.