"Nggak, nggak pernah (mengeluh), dia menikmati sekali pekerjaannya," katanya.
Atas perbuatan pelaku yang menewaskan Ghalib dan dua orang polisi lain, Chandra meminta agar diberikan hukuman yang seberat-beratnya.
Menurut Chandra, terlepas dari suku, agama, dan ras, perbuatan pelaku telah menyakiti umat Islam yang sedang menunaikan ibadah puasa.
"Para korban ini sedang menjalankan tugas negara, memberantas kemaksiatan saat Ramadhan, ini kok malah ditembaki sampai meninggal dunia," kata Chandra.
Sosok Bripka Petrus Apriyanto
Kabar meninggalnya Bripka Petrus Apriyanto meninggalkan duka mendalam bagi keluarganya.
Berdasarkan pantauan Tribun Lampung, keluarga dari pihak korban ikut mendampingi di ruang jenazah.
Ada beberapa wanita yang menangis di depan saat duduk di kursi tunggu ruang forensik.
Keluarga korban sesekali mengusapkan air matanya dengan tangannya.
Jenazah saat ini sedang diautopsi tim dokter forensik RS Bhayangkara.
Rencananya, Bripka Petrus Apriyanto akan dimakamkan di Belitang OKU Sumatera Selatan.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Keluarga: Polisi Ditembak Mati saat Berantas Maksiat di Bulan Ramadhan, Pelaku Harus Dihukum Berat"