Longsor Trenggalek

Pasca Tanah Longsor di Desa Depok Trenggalek, Warga Diimbau Lakukan Ini

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

EVAKUASI - Evakuasi korban tanah longsor di Dusun Kebonagung, Desa Depok, Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek, Sabtu (24/5/2025). Hasil Penyelidikan Lapangan Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menunjukkan Dusun Kebonagung dan Dusun Banaran desa setempat rawan terjadi gerakan tanah dan longsor susulan

SURYA.CO.ID, TRENGGALEK - Lokasi longsor di Desa Depok Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, telah diteliti  Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek.

Ada dua lokasi yang dituju, yaitu Dusun Banaran, dan Dusun Kebonagung di Desa Depok Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur.

Hasilnya, titik longsor di dua dusun tersebut masuk kategori zona kerentanan gerakan tanah menengah hingga tinggi.

Artinya, wilayah tersebut memang berpotensi mengalami kejadian gerakan tanah.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Trenggalek, Stefanus Triadi menuturkan ada sejumlah faktor yang menyebabkan daerah tersebut rawan gerakan tanah.

Salah satunya adalah dominasi batuan vulkanik tua yang telah mengalami pelapukan lanjut. 

Hal tersebut menghasilkan tanah dengan fraksi lempung tinggi dan dibawahnya merupakan lava dan breksi yang segar dan keras. 

"Munculnya matai air atau rembesan antara tanah pelapukan dan batuan lapuk dengan batuan diatasnya yang lebih keras juga membentuk bidang gelincir," kata Triadi, Selasa (5/8/2025).

Ditambah lagi, tingginya curah hujan yang berdurasi lama sebelum dan saat terjadinya gerakan tanah juga menyebabkan menjadi faktor tanah longsor terjadi di titik tersebut.

Triadi menuturkan, di titik tersebut sangat rawan tanah longsor susulan karena masih banyaknya material longsoran lama maupun baru berupa material tanah, batuan, serta sisa tanaman yang mengendap dibagian atas lereng.

"Karena tingginya potensi tanah longsor susulan maka badan geologi merekomendasikan agar dilakukan relokasi," lanjutnya.

Pemerintah Kabupaten Trenggalek sendiri telah menyiapkan beberapa lokasi untuk dijadikan tempat dengan relokasi warga. 

Titik relokasi tersebut juga sudah dilakukan pemeriksaan lapangan oleh Badan Geologi dan dinyatakan layak dengan beberapa rekomendasi penyesuaian.

"Lokasinya masih berada di Desa Depok tepatnya di lahan milik perhutani di Petak 44 A dan Petak 44 B," jelas Triadi.

Salah satu pertimbangan pemilihan lokasi tersebut karena lokasinya tidak terlalu jauh dari tempat tinggal asal para warga sehingga tidak mengganggu aktivitas sehari-hari terutama mata pencaharian warga yang direlokasi.

Diketahui sebanyak lima rumah warga desa Depok rata dengan tanah setelah tertimbun tanah longsor Senin (19/5/2025).

Insiden tersebut menyebabkan 6 warga tertimbun material longsor dan meninggal dunia.

Pencarian dilakukan selama enam hari hingga akhirnya keenam korban ditemukan tewas tertimbun material longsor di rumahnya masing-masing.

BACA BERITA SURYA.CO.ID LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Berita Terkini