SURYA.CO.ID - Terungkap nasib pria yang santai bermain ponsel ketika Rohmad Tri Hartanto alias Antok hendak memindahkan koper berisi jasad Uswatun Khasanah dari kamar hotel ke mobil.
Sosok pria itu diketahui dari rekaman CCTV yang beredar.
Tampak pria tersebut berbaju hitam dan celana pendek itu tampak duduk santai sembari bermain ponsel di teras kamar 301 Hotel Adisurya Kota Kediri.
Sementara Antok sedang sibuk memindahkan koper merah dari dalam kamar menuju mobil putih yang sudah terparkir di dekat kamar.
Direktur Ditreskrimum Polda Jatim, Kombes Pol Farman, mengatakan sosok dalam video itu diduga berinisial MAN, kerabat keluarga Antok.
Kombes Pol Farman mengaku, MAN berada di lokasi kejadian perkara saat Antok membawa koper berisi potongan tubuh Uswatun Khasanah.
Dalam pemeriksaan polisi, MAN diduga turut terlibat membantu membuang mayat korban yang sudah dimutilasi pelaku dari kamar hotel.
"Berdasarkan CCTV ada dua orang di situ, satu tersangka RTH alias A, satu lagi sudah kita amankan dan kita periksa untuk mendalami peran dari yang bersangkutan," ujar Farman, dikutip SURYA.CO.ID dari Youtube KompasTV.
MAN sempat dimintai tolong oleh Antok untuk membawa jasad Uswatun Khasanah ke rumah kosong milik neneknya di Tulungagung.
"Hasil pemeriksaan yang bersangkutan masih kerabat dari tersangka, dimintai tolong untuk ngedrop tersangka ini ke rumah neneknya di daerah Tulungagung, di rumah kosong," bebernya.
Baca juga: Hasil Autopsi RS Bhayangkara Kediri Sebut 3 Bagian Tubuh Korban Mutilasi Benar Uswatun Khasanah
Farman menyebut jasad korban sempat dibawa menginap di rumah neneknya tersebut, hingga kemudian membuangnya ke tiga Kabupaten di Jawa Timur.
"Mayat ini sempat nginap di beberapa tempat, di rumah kosong di Tulungagung, baru tanggal 21 itu pembuangan tahap pertama, baru dilanjutkan tanggal 22 terhadap kepala yang terpental kembali ke dalam mobil pada saat dibuang,".
Namun, tersangka sempat membawa kembali bagian kepala korban yang sempat dibuang, karena takut menimbulkan kecurigaan saat sepeda motor lewat.
"Kenapa pada saat itu diurung, tidak langsung membuang kepala yang mental ke dalam mobil, karena pada waktu itu ada pengendara sepeda motor di belakang mobil tersangka, sehingga dikhawatirkan dicurigai, maka diurung," kata Farman.
Saat ini, masih mendalami peran pria kerabat tersangka itu.