Kedua, Kabupaten Sidoarjo harus punya master plan smart city.
Perencanaan, pelaksanaan, maupun pengawasan program dilakukan secara digital. Melibatkan masyarakat secara aktif.
Pelayanan publik berbagai bidang menggunakan teknologi informasi berbasis digital. Mudah, transparan dan akuntabel.
”Saya tidak mau lagi ada pengurusan izin yang lambat dengan alasan apa pun. Dengan sistem digital, semua mudah dilacak. Mandeknya di mana, harus diselesaikan,” tambah calon Bupati Sidoarjo Subandi.
Ketiga, menerapan sistem meritokrasi (merit sytem dalam penataan birokrasi).
Calon Bupati Sidoarjo Subandi menyatakan tidak ada lagi jual-beli jabatan atau titip-titipan pejabat.
Birokrasi ditata berdasar kualifikasi, kompetensi dan kinerja.
Kabupaten Sidoarjo punya banyak pejabat hebat. Mereka ditempatkan sesuai bidang keahliannya.
Pada kesempatan itu, Aliansi Pemuda Sidoarjo juga membacakan deklarasi untuk kemajuan Sidoarjo. Isinya enam harapan para pemuda Sidoarjo.
Di antaranya, penyediaan wadah bagi anak-anak muda untuk berperan aktif, perlindungan dari bahaya narkoba dan kekerasan dan sebagainya.
Calon Bupati Sidoarjo Subandi tanpa keberatan langsung menandatanganinya.
Dia sangat menghargai keinginan dan harapan anak-anak muda itu untuk ikut membangun Sidoarjo yang lebih baik lagi.
Ditegaskannya, bahwa para pemuda pasti dilibatkan secara aktif dalam pembangunan.
Ide-ide kreatif dan inovatif anak-anak muda sangat dibutuhkan bagi kemajuan Sidoarjo. Membangun Desa Menata Kota.
➢ IKUTI UPDATE BERITA MENARIK LAINNYA di GOOGLE NEWS SURYA.CO.ID