Berita Gresik

Paksa Bus-Bus Pekerja JIIPE Gresik Kembali, Demo GenpaBumi Bawa Tuntutan Jalan Rusak dan UMR

Akibat sweeping tersebut, terpaksa bus-bus pengantar para pekerja kembali ke garasi sehingga mereka tidak bisa berangkat

Penulis: Sugiyono | Editor: Deddy Humana
surya/mochammad sugiyono (sugiyono)
Massa Aliansi GenpaBumi melakukan sweeping bus-bus pekerja menuju kawasan JIIPE Gresik, Senin (24/6/2024). 


SURYA.CO.ID, GRESIK - Tanpa alasan yang jelas, belasan orang dari Aliansi Gerakan Persatuan Pribumi (GenpaBumi) mendadak menghadang bus-bus yang mengangkut para pekerja menuju Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE), Senin (24/6/2024).

Mereka mencegati semua bus pekerjaPT Freeport Indonesia (PTFI) dan perusahaan lain. Pendemo beralasan menolak bus-bus besar mengangkut para pekerja ke JIIPE karena membuat jalan rusak.

Sweeping bus-bus itu dilakukan di Jalan Raya Manyar dan pintu gerbang kawasan Manyar Mas Karimun. Bus- bus tersebut akan memberangkatkan para pekerja menuju KEK JIIPE di Kecamatan Manyar.

Akibat sweeping tersebut, terpaksa bus-bus pengantar para pekerja kembali ke garasi sehingga mereka tidak bisa berangkat kerja di KEK JIIPE.

Dalam unjuk rasa, massa GenpaBumi menuntut PT Chiyoda beserta partner tidak lagi menggunakan bus-bus besar untuk transportasi pekerja dan diganti minibus milik warga lokal Gresik. Tuntutan lain yaitu PT Chiyoda beserta partner harus siap memperbaiki jalan yang rusak akibat dilalui bus pengantar pekerja Freeport.

Massa juga menuntut agar perusahaan menaati Peraturan Daerah (Perda) Nomor 7 Tahun 2022 dengan catatan sesuai UMR (Upah Minimun Kota/Kabupaten) Gresik yang berlaku.

"Apabila PT Chiyoda tidak memenuhi tuntutan GenpaBumi, PTFI dan PT Chiyoda Internasional Indonesia kami anggap gagal melaksanakan visi misi presiden RI. Dan warga Gresik akan aksi turun jalan besar-besaran serta menduduki kawasan JIIPE hingga menjadi isu nasional sampai tuntutan kami dikabulkan," kata Ali Candi, anggota GenpaBumi.

Akhirnya mediasi dilakukan di Aula Kantor Kecamatan Manyar dengan dihadiri perwakilan PT Chiyoda Internasional Indonesia (CII) yaitu Tri Andhi Suprihartono. Juga hadir Camat Manyar, Hendriawan Susilo; Kapolsek Manyar, AKP Tatak Sutrisno, perwakilan PTFI dan para pihak pengunjuk rasa.

Massa tetap bertahan di Aula Kantor Kecamatan Manyar untuk menunggu penandatangan tuntutan mereka. . Namun, pihak PT CII tidak mau memberikan tanda tangan.

Camat Manyar, Hendriawan Susilo mengatakan, dari mediasi ini tidak ada berita acara apapun, sebab semua tuntutan semua sudah disetujui.

"Semua permintaan dipenuhi, tetapi tidak ada pernyataan tanda tangan. Dan Jumat besok kembali diadakan pertemuan," kata Hendriawan sambil menutup pertemuan. *****

Sumber: Surya
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved