Bukan cuma di wilayah DIY dan Jateng semata, namun juga secara nasional.
"Terjadi di seluruh Indonesia undecided voters (lari ke 02) karena trennya kan hampir sama secara nasional. Tidak hanya di DIY dan Jateng, tapi secara nasional memang seperti itu. Termasuk dalam hal ini Gen Z dan milenial pada akhirnya memberikan pilihannya ke 02," jelasnya.
Adapun faktor tergerusnya suara Ganjar- Mahfud menurut Mada juga tak lepas dari persoalan internal antara Ganjar dan PDIP yang membuat dukungan setengah hati pada Pilpres 2024.
Selain itu, gaya kepemimpinan Ganjar sendiri yang dia nilai masih abu-abu.
"Gaya kepemimpinan Ganjar menurut saya masih ambigu, antara dia mengadopsi style-nya Jokowi, atau dia berusaha merevisi style Jokowi yang pada akhirnya itu tidak bisa dilakukan, sehingga sangat ambigu dan itu menyebabkan personifikasi Ganjar tidak mampu menggantikan personifikasi Jokowi," katanya.
Faktor lain yakni amunisi dalam bentuk dana kampanye, lalu lemahnya mesin partai pengusung. Semuanya terakumulasi hingga membuat suara undecided voters berpaling dari Ganjar-Mahfud.