Berita Kota Surabaya
Sepi Pengunjung Bikin Merana Pedagang Sentra Ikan Bulak Surabaya, Kini Banyak Yang Terjerat Pinjol
Ketika menempati SIB sejak tahun 202, eks PKL wilayah Bulak itu hanya merasakan ramai pengunjung saat musim akik lalu semakin sepi.
Penulis: Nuraini Faiq | Editor: Deddy Humana
SURYA.CO.ID, KOTA SURABAYA - Kawasan Surabaya bagian Utara sebenarnya memiliki destinasi wisata bahari sekaligus kuliner dengan spot laut yang menarik, yaitu Sentra Ikan Bulak (SIB) di Kecamatan Bulak. Sayang, belakangan ini puluhan pedagang yang menempati stand wisata SIB menerima kenyataan pahit.
Akibat kunjungan wisata makin sepi, dagangan mereka pun kurang laku. Bahkan belakangan, mereka malah menumpuk utang lewat pinjaman online (pinjol) dan bank harian, atau disebut bank thithil.
Mengapa sampai terjerat pinjol, karena pendapatan dari berjualan makanan di stand-stand SBI kurang maksimal lantaran sepi pengunjung. Dan mereka pun berutang ke bank thithil untuk memenuhi kebutuhan hariannya.
Rata-rata pedagang saat ini terbebani utang bank harian. Ada yang sampai menanggung utang sampai Rp 3 juta. Hampir semua pedagang stand kini berurusan dengan penagih bank harian dan setiap Minggu didatangi petugas bank thithil untuk mengangsur.
"Utang di bank thithil harus dipilih karena kebutuhan keluarga setiap hari. Sementara jualan di sini setiap hari sepi tidak ada pembeli. Sabtu-Minggu saat ini paling hanya laku Rp 30.000," keluh Fahrur Rozi, salah satu pemilik stand di lantai 2 SIB, Minggu (28/1/2024).
Padahal menurut Fahrur, setiap hari ia bersama anaknya butuh pemasukan. Ia memimpikan tempat SIB yang sudah dibangun bagus, juga sebagus pengunjungnya. Ramai warung atau standnya.
Ketika menempati SIB sejak tahun 202, eks PKL wilayah Bulak itu hanya merasakan ramai pengunjung saat musim akik. Setelahnya makin sepi.
Ia mengakui bahwa gedung SIB di lantai 2 itu sangat representatif dengan atap sangat bagus. Tetapi kondisi ini tidak menarik pengunjung untuk menjadikan SIB pilihan tempat cangkruk untuk membeli makanan.
Pantauan SURYA di lokasi, atap indah masih terpasang kokoh di area SIB, namun kursi dan meja untuk pengunjung stand tampak sudah memudar. Saat melihat langsung kondisi sekitar 50 stand di lantai dua, nyaris tidak ada pengunjung pada Jumat sore kemarin.
Deretan kursi yang dijajar rapi di bawah atap cantik, juga tidak menggerakkan pengunjung untuk singgah. "Kami memang tidak membayar menempati stand. Tetapi jika diminta memilih tempat jualan, saya memilih kembali di tempat semula. Bayar gak papa, asalkan jualan saya laku. Daripada di SIB gak laku," keluh Fahrur.
Pengakuan yang sama disampaikan pedagang lainnya, Muslikah. Muslikah curhat mengenai sepinya SIB sehingga terpaksa gali lubang tutup lubang dengan utang bank thithil lainnya.
"Stand memang membayar, tetapi sampai kapan seperti ini terus. Kami butuh penghasilan harian untuk makan dan membayar utang. Kami berharap SIB bisa ramai dengan pengunjung banyak yang singgah," kata Muslikah.
Saat diminta masukannya agar SIB bisa rama, para pedagang seperti sudah kehabisan ide. Meski SIB persis bersebelahan dengan Taman Suroboyo, namun pengunjung juga tidak mampir di SIB. Padahal ada pusat makanan minuman juga ada ikan segar dan ikan asap (panggang) di lantai satu SIB.
"Saya lebih baik dibuatkan semacam sentra wisata kuliner dekat pantai agar bisa laku. Lha daripada di SIB dengan bangunan dan fasilitas bagus, tetapi tidak laku," tandas Fahrur.
Anggota Komisi C DPRD Surabaya, Abdul Ghoni Muklas Ni'am meminta Pemkot Surabaya lebih sering menggelar event sesuai segmen warga di Bulak di SIB. Ghoni juga meminta agar dimulai tingkat kelurahan, kecamatan hingga pemkot mengarahkan agenda kegiatan di SIB.
"Harus juga mulai direalisasikan semua parkir kendaraan di SIB agar pengunjung dekat dengan stand pedagang. Tidak boleh ada parkir di areal Taman Suroboyo. Selama ini masih ada dibuka parkir di areal taman," kata politisi PDIP itu. *****
Sentra Ikan Bulak (SIB) Surabaya
SIB sepi pengunjung
pedagang SIB terjerat pinjol
cara meramaikan sentra wisata SIB
pemasukan pedagang SIB merosot
| Menata Pasar Loak Surabaya Agar Omzet Pedagang Naik, Cak Eri Diteriaki, "Lanjutkan 2 Periode!" |
|
|---|
| Harga Cabai Rawit Menyodok di Angka Rp 80 Ribu per KG, Pedagang Surabaya Sempat Kehabisan Stok |
|
|---|
| Inovasi SIAPA PEKA Untuk Cegah Perkawinan Anak, Pemprov Jatim Raih Penghargaan Dari Unicef |
|
|---|
| Motor Pegawai Barber Shop di Surabaya Dicukur Pencuri, Pelaku Terekam CCTV Hanya Butuh 12 Detik |
|
|---|
| Diusut Kejati Jatim Atas Dugaan Korupsi Proyek KA Rp 28 Miliar, PT INKA Balas Dengan Karangan Bunga |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/surabaya/foto/bank/originals/sentra-ikan-bulak-Surabaya-sepi.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.