SURYA.co.id - Seorang Warga Negara Indonesia (WNI) ikut menjadi korban tewas dalam kecelakaan pesawat Ethiopian Airlines di Addis Ababa, Minggu (10/3/2019) pagi.
Pesawat Boeing 737 MAX 8 milik maskapai Ethiopian Airlines jatuh tak lama setelah lepas landas dari bandara di Addis Ababa, Etiopia, Minggu (10/3/2019) pagi.
Manajemen maskapai menyebutkan, pesawat dengan nomor penerbangan ET 302 itu jatuh di dekat kota Bishoftu, sekitar 50 km sebelah tenggara Addis Ababa.
Manajemen maskapai menyatakan, semua orang dalam pesawat yang terdiri 149 penumpang dan 8 kru tewas.
Melansir dari Sky News, pesawat itu mengangkut penumpang dari 33 negara.
WNI yang ikut jadi tersebut bernama Harina Hafitz, staf Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) yang tinggal di Roma, Italia.
"Korban WNI adalah perempuan yang tinggal di Roma, Italia, dan bekerja untuk World Food Program (WFP) PBB," kata Juru Bicara Kemenlu RI Arrmanatha Nasir, Senin (11/3/2019).
Menurut Arrmanatha, Duta Besar RI di Roma telah bertemu dengan suami dan kedua anak korban dan menyampaikan belasungkawa.
Dubes RI di Roma juga menawarkan bantuan dan dukungan untuk meringankan beban keluarga korban.
"KBRI Roma akan terus berkoordinasi dengan keluarga korban, KBRI Addis Ababa, dan kantor WFP Roma untuk pengurusan jenazah dan dukungan bagi keluarga," kata Arrmanatha.
Tingkatkan Pengawasan
Sementara itu, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan ( Kemenhub) meningkatkan pengawasan penggunaan pesawat Boeing 737 Max 8.
Hal ini dilakukan menyusul musibah jatuhnya pesawat berjenis sama milik Ethiopian Airlines yang terbang dari Bandara Bole di Addis Ababa menuju Nairobi, Minggu (10/3/2019).
"Hingga saat ini kami terus melakukan langkah-langkah perbaikan mulai dari prosedur operasional maupun additional training serta menindaklanjuti Airworthiness Directivem yang dikeluarkan Federal Aviation Administration," kata Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Polana B Pramesti di Jakarta, Senin (11/3/2019).
Ditjen Hubud akan terus melakukan pengawasan terhadap maskapai yang masih mengoperasikan pesawat berjenis yang sama di Indonesia.