Kejujuran Guru Badrun

Guru Badrun Tolak Menerima Isi Amplop, yang Dilakukan Polisi Sugeng Sungguh Mulia

Penulis: Neneng Uswatun Hasanah
Editor: Musahadah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Guru Badrun dan Polisi Sugeng.

Setelah 11 tahun, pada awal Agustus 2017 akhirnya Badrun kembali ke Malang untuk pelatihan keahlian ganda di VEDC.

Ia pun langsung mencari waktu luang untuk menemukan pemilik amplop gaji tersebut.

"Saya cari di masjid itu lagi, saya juga cari di warung dekat situ tempat saya biasa makan, hingga saya cari di rumah kos saya dulu. Ibu kos pun mengarahkan saya pada seorang polisi yang merupakan tetangganya, yang mungkin bisa membantu," ucapnya.

Sayangnya, polisi bernama Hadi itu bertugas di Polres Batu.

Namun anaknya yang juga polisi, bertugas di Polres Malang Kota. Hadi dan anaknya pun berjanji membantu Badrun.

"Esok harinya, jam 21.00 saya mendapat telepon dari Pak Hadi yang mengatakan bahwa ia menemukan Sugeng Iryanto yang saya cari. Beliau juga meminta saya segera ke rumahnya karena Pak Sugeng tidak bisa ditemui besok. Ya sudah saya langsung terburu-buru ke rumah Pak Hadi," katanya.

Saat itu akhirnya Badrun mengembalikan amplop gaji milik Sugeng dan mengaku merasa sangat lega.

"Setiap hari saya kepikiran, orang yang gajinya hilang ini pasti sangat membutuhkan uangnya. Apalagi pasti dia punya keluarga, punya anak yang membutuhkan uang itu. Setiap hari saya kepikiran," ungkapnya.

Badrun mengaku tidak pernah berpikir untuk menggunakan uang dalam amplop itu untuk kebutuhannya.

"Amplop itu tidak pernah saya apa-apakan, selalu saya simpan di dalam lemari. Istri saya juga tidak pernah bertanya. Pokoknya saya bertekad harus bisa mengembalikan uang itu," tuturnya.

Ia juga menolak ketika Sugeng akan memberikan uang itu padanya.

"Buat apa saya simpan dan cari pemiliknya sampai 11 tahun lamanya jika uang itu malah buat saya," ujarnya lalu tertawa pelan.

Berita Terkini