Pemkot Surabaya Maksimalkan Penanganan Banjir , Bahtiyar Rifai : Jangan Ada Bangunan di Atas Saluran

Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya mendorong Pemerintah Kota Surabaya optimal dalam menjalankan program penanganan banjir

Penulis: Nuraini Faiq | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.co.id/Habibur Rohman
GENANGAN LAGI - Kendaraan bermotor melintasi jalanan yang tergenang air di Jl Raya Tenggilis akibat hujan merata di Kota Surabaya, Rabu (5/11/2025). Meski beberapa mobil tangki dan PMK sudah diterjunkan untuk melakukan penyedotan, genangan ini hampir merata dari Persimpangan Jl Raya Kendangsari Industri - Jl Raya Kendangsari hingga Jl Raya Tenggilis dan depan Kampus Ubaya. 

Ringkasan Berita:
  • Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya didorong optimalkan program penanganan banjir. Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya Bahtiyar Rifai menyebut di sejumlah titik Kota Surabaya masih dilanda banjir, saat awal musim penghujan
  • Hingga akhir tahun ini sejumlah proyek drainase dan rumah pompa masih berproses dan perlu dikawal agar selesai tepat waktu
  • Kelurahan, RT/RW, serta Satpol PP diminta lebih proaktif menertibkan bangunan liar tanpa menunggu instruksi dari Pemkot

 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya Bahtiyar Rifai mendorong Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya agar makin optimal dalam menjalankan program penanganan banjir. Di awal musim hujan ini, sejumlah wilayah masih digenangi banjir.

Hal ini wajar karena projek penanganan banjir dengan pembutan saluran menyeluruh masih dikerjakan.

"Namun harus ada target. Setidaknya hujan tidak bikin cemas warga karena wilayahnya akan kebanjiran," kata Bahtiyar, Jumat (7/11/2025).

Baca juga: Proyek Penanganan Banjir Surabaya Lanjut 2026, Eri Cahyadi : Tahun Ini Surut Lebih Cepat

Harus dipahami bahwa penanggulan banjir tidak hanya melalui pembangunan fisik saluran atau bozem, hingga pompar air.  

Tapi juga yang penting adalah menjaga kebersihan saluran dan meningkatkan kesadaran warga.

Kawal Proyek Drainase dan Rumah Pompa

Menurut Bahtiyar, hingga akhir tahun ini sejumlah proyek drainase dan rumah pompa masih berproses dan perlu dikawal agar selesai tepat waktu.

Pemkot Surabaya harus memaksimalkan program penanganan banjir sesuai rencana. Saat ini masih ada pengerjaan proyek saluran hingga akhir tahun. Semua harus mengawasi agar hasilnya optimal.

Politisi Partai Gerindra itu menilai bahwa  pembangunan saluran air tidak cukup hanya mengandalkan aspek fisik. Di lapangan, masih banyak ditemukan sampah menumpuk di muara saluran dan area rumah pompa. Justru ini menjadi pekerjaan tambahan ketika hujan deras datang.

“Ada beberapa rumah pompa yang di ujungnya masih ditemukan sampah menumpuk. Ini tentu memperlambat kerja petugas di lapangan,” kata Bahtiyar.

Berdasarkan data Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Surabaya, tumpukan sampah terbesar terjadi di saluran Greges menuju Bozem Morokrembangan, dengan temuan mulai dari sofa, kasur, helm hingga perabot rumah tangga.

Kondisi ini membuat petugas harus bekerja 24 jam membersihkan saringan pompa agar air bisa cepat surut. Bahtiyar berharap, pembersihan saluran dan pengerukan sedimen dilakukan secara rutin bahkan saat tidak musim hujan. Tujuannya agar daya tampung saluran tetap ideal dan air hujan bisa mengalir lancar ke sistem pembuangan utama.

“Saat tidak musim hujan pun, sebaiknya saluran terus dibersihkan. Sampah dan sedimen harus diangkat supaya ukuran dan kedalaman saluran tetap sesuai kapasitasnya,” katanya.

Bangunan Liar dan Perlu Edukasi Warga

Selain faktor teknis, Bahtiyar juga menyoroti masih banyaknya bangunan liar dan lapak pedagang di atas saluran air, yang kerap menjadi penghambat saat perbaikan dilakukan. Warga harus teredukasi.

Dia mendorong agar kelurahan, RT/RW, serta Satpol PP lebih proaktif menertibkan tanpa menunggu instruksi dari Pemkot. “

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
KOMENTAR

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved