DPRD Jatim Dorong Edukasi dan Deteksi Dini Atasi Kasus HIV di Jawa Timur

Anggota DPRD Jatim dari Fraksi PDI Perjuangan Hari Yulianto merespons masih tingginya angka kasus HIV di Jawa Timur.

Foto Istimewa DPRD Jatim
PARIPURNA - Anggota DPRD Jatim Hari Yulianto saat menghadiri rapat paripurna, Kamis (6/11/2025). Dalam penjelasan terbaru, Hari Yulianto meminta agar edukasi, deteksi dini terkait HIV perlu terus dilakukan. 

Ringkasan Berita:
  • Anggota DPRD Jatim dari Fraksi PDI Perjuangan Hari Yulianto memberikan respon terkait tingginya angka kasus HIV di Jawa Timur. Januari hingga Maret 2025 ditemukan 2.599 kasus baru
  • Menurutnya, penanganan HIV tidak hanya tanggung jawab tenaga medis, melainkan juga perlu dukungan keluarga dan lingkungan sosial. Edukasi perlu terus dilakukan
  • DPRD Jatim mendukung kebijakan pemerintah guna memperluas akses layanan kesehatan, skrining, dan edukasi publik tentang HIV/AIDS.

 

SURYA.CO.ID,SURABAYA - DPRD Jatim mendorong agar edukasi, deteksi dini terkait HIV perlu terus dilakukan.

Di samping itu, akses layanan kesehatan untuk menekan laju penularan virus mematikan tersebut juga penting untuk terus diperhatikan oleh pemerintah di berbagai lini.  

Dorongan ini disampaikan Anggota DPRD Jatim dari Fraksi PDI Perjuangan Hari Yulianto merespons masih tingginya angka kasus HIV di Jawa Timur.

Baca juga: Berawal Suara Desahan Bikin Warga Gelisah, Dua PSK di Eks Terminal Seloaji Ponorogo Positif HIV

Melalui penjelasan tertulis kepada wartawan, Hari Yulianto mengatakan, butuh sinergi seluruh pihak untuk mengatasi persoalan ini. 

"Pemerintah daerah, DPRD dan masyarakat harus bersatu melakukan langkah nyata. Penanganan HIV tidak cukup dengan pengobatan, tetapi juga perlu membangun kesadaran dan kepedulian sosial,” ujar Hari Yulianto, Jumat (7/11/2025). 

Jumlah Penderita HIV di Jawa Timur Tinggi

Berdasarkan sejumlah data, jumlah orang dengan HIV atau ODHIV di Jawa Timur terbilang tinggi.

Dari data yang dipaparkan, pada kurun Januari hingga Maret 2025 ditemukan 2.599 kasus baru.

Menurut Hari yang juga anggota Komisi E ini, edukasi perlu terus dilakukan. 

Sebab, minimnya pemahaman masyarakat tentang cara penularan HIV menjadi diantara penyebab utama tingginya kasus.

Baca juga: Bahaya HIV di Kalangan Pria Penyuka Sesama Jenis, Pakar Seksologi Unair Singgung Tekanan Psikologis

Edukasi sangat penting. "Jangan sampai orang takut tes atau berobat hanya karena takut dicap negatif,” ucap Hari. 

Disamping itu, tentu saja edukasi pencegahan perlu terus dimassifkan.

Perlu Dukungan Keluarga dan Lingkungan Sosial

Lebih jauh, ia mengingatkan bahwa penanganan HIV tidak hanya tanggung jawab tenaga medis, melainkan juga perlu dukungan keluarga dan lingkungan sosial. 

Edukasi juga perlu dilakukan agar tidak ada masyarakat yang mengucilkan penderita. Justru harus memberi dukungan agar mereka patuh berobat. Sebab ini menjadi bagian dari upaya kemanusiaan. 

Hari Yulianto menegaskan, Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jatim berkomitmen mendukung kebijakan pemerintah dalam memperluas akses layanan kesehatan, skrining, dan edukasi publik tentang HIV/AIDS.

"Semakin cepat kita bergerak, semakin besar peluang menekan penularan. Tujuan akhirnya jelas: masyarakat Jawa Timur yang sehat, produktif, dan berdaya," tuntasnya. 

BACA BERITA SURYA.CO.ID LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved