Berita Viral

Benarkah Ada Korban Tewas di Demo Pati Tuntut Bupati Sudewo Mundur? Polda Jateng Beber Data Lengkap

Demonstrasi ricuh di Pati, Jawa Tengah, yang menuntut Bupati Pati Sudewo mundur menimbulkan korban dari berbagai pihak. Benarkah ada yang tewas?

kolase Tribun Banyumas dan tangkap layar instagram
DEMO PATI RICUH - Kolase foto demo di Pati ricuh (kiri) dan Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Artanto (kanan). Benarkah Ada Korban Tewas di Demo Pati Tuntut Bupati Sudewo Mundur? Polda Jateng Beber Data Lengkap. 

SURYA.co.id - Demonstrasi ricuh di Pati, Jawa Tengah, yang menuntut Bupati Pati Sudewo mundur menimbulkan korban dari berbagai pihak.

Mulai dari aparat hingga warga sipil.

Bahkan, di media sosial beredar kabar ada korban jiwa dalam demonstrasi besar tersebut.

Benarkah demikian?

Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Artanto memastikan tak ada korban jiwa dalam demo Pati, Rabu (13/8/2025).

Meski demikian, dia mengakui, ada 34 korban yang harus mendapat perawatan medis akibat demo yang ricuh.

Baca juga: Imbas Demo Warga Tuntut Bupati Pati Sudewo Mundur, DPRD Setuju Hak Angket Pemakzulan, Akan Lengser?

Aksi unjuk rasa di kawasan Alun-Alun dan kompleks Kantor Bupati Pati, Jawa Tengah, Rabu (13/8/2025), berubah tegang sejak pagi hari.

Ratusan massa berkumpul dengan satu tuntutan: meminta Bupati Sudewo keluar dari kantornya untuk berdialog langsung.

Namun, harapan itu tak terwujud. Menurut pantauan, kekecewaan massa berujung pada aksi pelemparan berbagai benda, mulai dari batu, botol air mineral, hingga potongan kayu, ke arah kantor bupati.

Situasi yang memanas membuat aparat kepolisian terpaksa menembakkan gas air mata dan mengerahkan water cannon untuk membubarkan kerumunan.

“Kami sudah mengecek kabar yang beredar terkait adanya korban meninggal dunia. Hasilnya, sampai sekarang nihil,” tegas Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Satake Bayu Setianto Artanto, dalam konferensi pers yang dikutip dari Breaking News Kompas TV.

Meski tak ada korban jiwa, kericuhan ini meninggalkan daftar panjang korban luka.

“Total ada 34 orang yang dirawat di rumah sakit, baik dari pihak warga maupun anggota kepolisian,” ujarnya.

Cedera yang dialami beragam, mulai dari luka lebam, robek pada bagian tubuh, hingga kepala bocor. Sebagian besar korban juga mengeluhkan sesak napas akibat paparan gas air mata.

Hingga Rabu sore, tindakan medis masih diberikan kepada korban.

“Sekitar pukul 15.00 WIB, situasi sudah terkendali. Meski begitu, kami tetap melakukan penyisiran untuk memastikan keamanan,” tambah Artanto.

Kerusuhan ini menjadi sorotan publik, sekaligus peringatan bahwa penyampaian aspirasi di ruang demokrasi harus tetap mengedepankan ketertiban demi keselamatan bersama.

Bupati Pati Sudewo Tolak Mundur

Rabu, 13 Agustus 2025, menjadi hari yang penuh ketegangan di Kabupaten Pati, Jawa Tengah. 

Ribuan warga dari berbagai penjuru daerah memadati Alun-Alun Pati dan kawasan Kantor Bupati untuk menuntut satu hal: Bupati Sudewo harus mundur dari jabatannya.

Tuntutan itu dipicu oleh kebijakan kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) hingga 250 persen yang sempat diberlakukan oleh Sudewo.

Meski kebijakan tersebut akhirnya dibatalkan, kemarahan warga belum mereda.

Mereka menilai Sudewo tidak layak memimpin karena dianggap arogan dan tidak mendengar aspirasi rakyat.

Baca juga: Selain Kabupaten Pati, Jombang Juga Naikkan PBB 300 Persen, Warga Protes Pakai Cara Tak Lazim

Sejak pagi, massa sudah berkumpul dengan membawa spanduk, pengeras suara, dan berbagai atribut aksi.

Teriakan “Sudewo lengser!” menggema di seluruh penjuru kota. Hingga pukul 11.00 WIB, Sudewo belum juga menemui massa, memicu aksi lempar botol dan gelas plastik ke arah kantor bupati.

Kericuhan semakin memuncak ketika massa merusak baliho, memecahkan kaca kantor bupati, dan mencoba merobohkan gerbang pendapa.

Bupati Sudewo juga sempat muncul menemui demonstran, tetapi dia hanya mengucapkan: Saya Minta Maaf.

Setelah itu Sudewo dilempar air dan sandal oleh demonstran. Sudewo kemudian diamankan. 

Di tengah situasi yang memanas, Sudewo akhirnya memberikan pernyataan kepada wartawan di kantornya. Ia menegaskan bahwa dirinya tidak akan mengundurkan diri hanya karena tekanan massa.

“Saya kan dipilih rakyat secara konstitusional dan secara demokratis, jadi tidak bisa saya harus berhenti dengan tuntutan seperti itu. Semua ada mekanisme,” ujar Sudewo, dilansir dari Kompas TV.

“Ini Pembelajaran bagi Saya dan Warga Pati

Saat ditanya kembali oleh wartawan apakah artinya tuntutan demonstran tidak bisa dipenuhi, Sudewo menjawab singkat, “Kan sudah saya sampaikan tadi.”

Baca juga: Profil Bupati Pati Sudewo: Dikenal Tegas, Berani, Tak Gentar Hadapi Demo, Juga Kontroversial

Ia menegaskan bahwa proses politik harus berjalan sesuai aturan, bukan berdasarkan tekanan jalanan.

Sudewo juga menanggapi kericuhan yang terjadi saat dirinya sempat mencoba menemui massa.

Ia mengaku memahami emosi warga, namun menekankan bahwa kerumunan besar tidak bisa dikendalikan sepenuhnya.

“Orang banyak ‘kan tidak mungkin bisa terkendali secara keseluruhan. Tapi yang terpenting ini sudah berjalan, ya, nanti ke depannya akan saya perbaiki segala sesuatunya,” ujarnya.

Ia menyebut bahwa dirinya baru menjabat beberapa bulan sebagai bupati dan masih banyak kekurangan yang harus dibenahi. “Ini merupakan proses pembelajaran bagi saya,” tambahnya.

Menanggapi rapat paripurna DPRD yang membahas hak angket terhadap dirinya, Sudewo menyatakan menghormati proses tersebut. “Itu ‘kan hak angket yang dimiliki oleh DPRD. Jadi, saya menghormati hak angket tersebut,” katanya.

Sudewo juga menyampaikan pesan kepada masyarakat agar tetap menjaga solidaritas dan tidak terprovokasi. Ia berharap kejadian ini menjadi pembelajaran bersama untuk menjaga ketertiban dan kelancaran pembangunan.

“Jangan sampai terprovokasi oleh siapapun. Kabupaten Pati ini adalah milik semua warga yang harus dijaga bersama,” tegasnya.

Saat ditanya soal demonstran yang mengalami luka-luka dalam aksi, Sudewo menyatakan bahwa mereka sudah ditangani oleh pihak rumah sakit. Ia berharap semua korban segera pulih dan kembali sehat.

“Yang sedang sakit itu mudah-mudahan segera membaik, sehat walafiat kembali,” ujarnya.

>>>Update berita terkini di Googlenews Surya.co.id

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved