Gemerlap Lampu Hiasi Dusun Biyodo Menganti Gresik, Semarakkan HUT Kemerdekaan RI ke-80

Hiasan lampu warna warni menerangi Dusun Biyodo, Desa Beton, Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik Jawa Timur.

Penulis: Willy Abraham | Editor: Titis Jati Permata
Tribun Jatim/Willy Abraham
MERIAH KEMERDEKAAN - Suasana meriah semarak kemerdekaan di Dusun Biyodo, Desa Beton, Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik, Selasa (12/8/2025). 

SURYA.CO.ID, GRESIK - Hiasan lampu warna warni menerangi Dusun Biyodo, Desa Beton, Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik Jawa Timur.

Pernak-pernik dan hiasan menambah semarak suasana kemerdekaan ke -80 Republik Indonesia.

Warga rela iuran, per kepala keluarga mengeluarkan biaya. Dana yang terkumpul mencapai ratusan juta rupiah demi mempercantik kampung mereka dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80.

Baca juga: Perbaikan Jalan dekat Gapura Ujungpangkah Gresik Tak Kunjung Tuntas, Warga : Pemotor Sering Jatuh

Kampung hias bernuansa merah putih itu langsung diserbu ribuan pengunjung dari berbagai wilayah.

Mereka datang untuk jalan-jalan, berfoto selfie, dan menikmati suasana meriah yang dipenuhi gemerlap lampu warna-warni.

Tak hanya warga setempat, pengunjung juga berasal dari desa tetangga ikut datang. Sepanjang jalan di Dusun Biyodo disulap penuh hiasan kemerdekaan.

Baca juga: Serunya Lomba Tangkap Bebek dengan Mata Tertutup Corong di Tikung Lamongan

Ada gapura bertema Garuda, taman hias, miniatur Tugu Pahlawan Surabaya, replika Jembatan Suramadu, burung garuda dari rotan, hingga patung Panglima Jenderal Sudirman.

Tak ketinggalan, miniatur tokoh proklamator Bung Karno dan Bung Hatta juga menghiasi kampung tersebut. Semua hiasan dibuat dengan swadaya masyarakat.

Kepala Dusun Biyodo, Kohar Abdullah, mengatakan, persiapan sudah dilakukan sejak Juli 2025 dengan gotong royong.

Baca juga: Sambut HUT Kemerdekaan RI Ke-80, Petrokimia Gresik Gelar Fun Walk Bareng Warga Lamongan

“Untuk menyongsong HUT RI ke-80 warga antusias. Semua biaya hasil tabungan warga selama setahun,” ujarnya.

Warga menabung Rp40 ribu hingga Rp50 ribu per minggu. Dalam setahun, setiap kepala keluarga menyisihkan Rp400 ribu hingga Rp500 ribu.

Setiap RT membuat hiasan sesuai konsep masing-masing, dengan anggaran Rp 10 juta hingga Rp 25 juta per RT. Total biaya untuk Dusun Biyodo mencapai hampir Rp 200 juta.

Kohar menyebut, ramainya pengunjung tak lepas dari viralnya kampung hias ini di media sosial. Bahkan, hampir setiap malam kawasan ini dipadati ribuan orang.

Untuk masuk, pengunjung tidak dikenakan tiket, hanya membayar parkir Rp 5 ribu untuk motor dan Rp 10 ribu untuk mobil.

Kehadiran wisata dadakan ini juga menghidupkan perekonomian warga. UMKM desa yang berjualan makanan dan minuman ikut meraup untung.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved