Kronologi Kematian Putri Apriyani di Kos Indramayu, Terakhir Bareng Pacarnya Oknum Polisi

Keluarga menduga Putri sengaja dibunuh oleh pacarnya yang merupakan oknum polisi berinisial SN.

Editor: Wiwit Purwanto
Dok Melisa Noviani
Tangkapan layar postingan Melisa Noviani bersama Putri Apriyani (21). 

SURYA.CO.ID - Kematian Putri Apriyani (21) mengegerkan warga Indramayu. Korban ditemukan tewas dengan luka bakar hampir di seluruh tubuh di kamar kos Blok Ceblok, Desa Singajaya, Sabtu (9/8/2025) dini hari.

Keluarga menduga Putri sengaja dibunuh oleh pacarnya yang merupakan oknum polisi berinisial SN.

Suasana duka masih menyelimuti rumah orang tua korban di Desa Rambatan Wetan, Kecamatan Sindang, Minggu (10/8/2025).

Sejak pagi, keluarga, kerabat, dan tetangga berdatangan untuk memberikan doa serta dukungan moral.

Sekitar pukul 02.30 WIB, seorang warga mendengar tangisan perempuan dari kamar kos. Tak lama kemudian, dua pria terlihat meninggalkan lokasi dengan sepeda motor

Baca juga: Dulu Lindas Korban, Kini Bungkus Mayat: Inilah Jejak Brutal Syahrama di Sidoarjo Sejak 2007

Pagi harinya, warga menemukan Putri sudah tak bernyawa dalam posisi terlentang, dengan wajah gosong seolah bekas terbakar, namun pakaian masih utuh.

Kondisi ini memicu dugaan korban dibakar secara sengaja.

Ketua Karang Taruna Desa Singajaya, Ilyas (27), membenarkan kesaksian tersebut.

“Awalnya terdengar tangisan keras, lalu ada dua pria keluar. Paginya baru heboh, ternyata ada mayat terbakar,” ujarnya.

Putri adalah anak bungsu dari dua bersaudara sudah tiga tahuan ia bekerja di sebuah apotek di Desa Rambatan Kulon.

Baca juga: Kronologi Awal Pasutri Tewas Misterius Di Pemalang, Sempat Minum Kopi Hitam Di Warung

Menurut pemilik apotek, Hj Uus Kusniawati, korban dikenal baik dan ramah. Beberapa rekan kerja melihat Putri semakin ceria setelah memiliki pacar baru.

Sehari sebelum kejadian, Putri bekerja shift siang dan pulang pukul 19.00 WIB.

Keesokan paginya, ia tak masuk kerja dan tidak merespons panggilan telepon maupun pesan WhatsApp.

Kuasa hukum keluarga, Toni RM, menyebut ada dugaan motif uang dalam kasus ini.

Ayah korban, Karja, mengatakan sebelum meninggal, Putri diminta mengambil uang Rp35 juta kiriman ibunya dari luar negeri, dan kini uang tersebut diduga raib.

Baca juga: Sosok Agis Pletok, Pedangdut Pantura Siap Goyang Tokyo, Susul Agnez Mo

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved