Kronologi Kematian Putri Apriyani di Kos Indramayu, Terakhir Bareng Pacarnya Oknum Polisi

Keluarga menduga Putri sengaja dibunuh oleh pacarnya yang merupakan oknum polisi berinisial SN.

Editor: Wiwit Purwanto
Dok Melisa Noviani
Tangkapan layar postingan Melisa Noviani bersama Putri Apriyani (21). 

“Saat itu Putri menjelaskan tidak bisa ambil uang di Brilink, setelah itu tidak ada kabar lagi namun setelah mendapat kabar tiba-tiba sudah meninggal dunia,”ungkapnya.

Selain itu, kata Toni RM, menurut keterangan Rina salah satu saksi menyebutkan bahwa anggota Polisi itu dua hari sebelumnya menghubungi Rina agar mau namanya digunakan untuk meminjam uang pada Bank.

Hal itu menurut Toni RM diduga ada keterkaitan dengan yang terjadi saat ini, sebab jika uang Rp 35 juta yang ditrasfer dari luar negeri yang ada di rekening Putri tidak ada atau sudah diambil, kemudian uang tersebut tidak ada maka patut diduga tindak pidana ini adalah motifnya uang.

“Saat ini penyidik masih mendalami apakah uang tersebut sudah diambil atau belum,” tuturnya.

Toni RM menambahkan bahwa yang menguatkan peristiwa ini terdapat tindak pidana adalah banyaknya barang bukti yang ditemukan di Tempat Kejadian Perkara (TKP) di antaranya tiga HP, dua milik Putri yang satunya lagi milik pacarnya, selain itu ada motor milik pacarnya, serta berbagai keterangan dari saksi.

“Sehingga penyidik meyakini bahwa ini adalah peristiwa tindak pidana,”ucapnya.

Dalam hal ini, Toni RM mengatakan untuk sementara pasal yang diterapkan pada kasus tersebut adalah Pasal 338 tentang pembunuhan dan atau pasal 351 ayat 3 tentang penganiayaan yang mengakibatkan kematian.

Karena menurut Toni, seorang yang melakukan belum diperiksa sepenuhnya. Namun meski demikian jika sudah diperiksa ternyata ditemukan pembunuhan berencana maka pasalnya akan ditambahkan yakni 340.

“Saya apresisai terhadap kinerja Polisi yang dengan gerak cepat mengejar oknum polisi tersebut,”katanya.

Untuk itu Toni berpesan kepada masyarakat Indramayu dan sekitarnya agar saling memberikan informasi terkait keberadaan oknum polisi tersebut.

“Kami tidak langsung menuduh oknum polisi tersebut sebagai pelaku, tetapi kuat diduga karena yang terakhir bersama korban itu adalah dia, makanya ini dinaikkan jadi penyidikan,”pungkasnya.

Kos tempat korban ditemukan sering menerima tamu luar dan beberapa kali digerebek aparat.

Ketua RT setempat mengaku tidak mengetahui identitas penghuni kos karena pemilik tidak melapor. Warga sekitar mengaku resah dengan aktivitas di sana.

Kematian tragis Putri Apriyani menyisakan duka mendalam bagi keluarga dan warga. Mereka berharap pihak kepolisian segera mengungkap fakta sebenarnya dan menangkap pelaku.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved