Berita Viral

Gebrakan Baru Dedi Mulyadi untuk Pengganti Study Tour, Libatkan Guru Fisika, Kimia dan Biologi

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, kembali melakukan gebrakan baru di wilayahnya sebagai pengganti kegiatan study tour yang dilarang.

Kompas.com/Faqih Rohman
PENGGANTI STUDY TOUR - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi di Gedung DPRD Jabar, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Kamis (7/8/2025) malam. Inilah Gebrakan Baru Dedi Mulyadi untuk Pengganti Study Tour. 

Mereka juga melakukan blokade jalan di Jembatan Pasupati.

Aksi ini merupakan bentuk protes terhadap Surat Keputusan Gubernur Jawa Barat yang melarang pelaksanaan study tour bagi pelajar.

Merespon hal itu, melalui akun TikTok-nya, Dedi menjelaskan duduk perkara larangan kegiatan study tour yang telah ia keluarkan lewat Surat Keputusan Gubernur.

Berikut beberapa pernyataan tegas Dedi Mulyadi.

  1. SK Gubernur Hanya Melarang Kegiatan Study Tour

Dedi menegaskan bahwa larangan dalam SK Gubernur tidak berlaku untuk sektor pariwisata secara keseluruhan, tetapi khusus untuk kegiatan study tour oleh sekolah-sekolah.

“Yang dilarang itu ialah kegiatan study tour. Bukan sektor pariwisatanya. SK saya adalah SK study tour,” katanya.

Ia juga menyampaikan bahwa demonstrasi justru memperlihatkan realitas bahwa banyak kegiatan study tour sebenarnya tidak bersifat edukatif.

“Demonstrasi itu menunjukkan semakin jelas bahwa kegiatan study tour itu sebenarnya kegiatan piknik, kegiatan rekreasi. Bisa dibuktikan dari siapa yang berdemonstrasi—para pelaku jasa kepariwisataan.”

2. Dukungan Aksi dari Komunitas Luar Jabar

Menariknya, aksi tersebut juga mendapat dukungan dari pelaku wisata luar provinsi, seperti komunitas Jeep wisata dari kawasan Gunung Merapi, Yogyakarta.

“Demonstrasi ternyata mendapatkan dukungan dari asosiasi Jeep di daerah Yogyakarta, terutama Jeep yang biasa mengangkut wisatawan di Gunung Merapi,” ujar Dedi.

3. Melindungi Orang Tua dari Beban Finansial

Menurut Dedi, tujuan utama pelarangan study tour adalah melindungi orang tua siswa dari beban pengeluaran yang tidak esensial dalam pendidikan.

“Insya Allah, Gubernur Jawa Barat akan tetap berkomitmen menjaga ketenangan orang tua siswa agar tidak terlalu banyak pengeluaran biaya di luar kebutuhan pendidikan.”

Ia menegaskan bahwa pendidikan seharusnya difokuskan pada aspek yang mendukung pembentukan karakter dan pertumbuhan peserta didik.

“Sikap saya tetap berpihak kepada kepentingan rakyat banyak, menjaga kelangsungan pendidikan dan mengefisienkan pendidikan dari beban biaya yang tidak ada kaitannya dengan pendidikan karakter dan pertumbuhan panca waluya.”

4. Arah Baru Industri Pariwisata

Dedi menyatakan dukungannya terhadap pertumbuhan sektor pariwisata yang lebih sehat, yaitu dengan menyasar pengunjung yang memiliki kesiapan finansial, termasuk wisatawan asing.

“Semoga industri pariwisata tumbuh, sehingga nanti yang datang berwisata itu adalah orang luar negeri, orang-orang yang punya uang, yang memang murni melakukan kepariwisataan karena didasarkan kemampuan ekonomi.”

Ia juga mengkritisi tekanan sosial yang dirasakan keluarga dengan penghasilan terbatas, terutama ketika anak-anak merasa malu karena tidak ikut study tour.

“Bukan orang-orang berpenghasilan pas-pasan yang dipaksa harus pergi piknik, atau walaupun tidak dipaksa anaknya ngamuk di rumah karena malu kalau tidak ikut.”

>>>Update berita terkini di Googlenews Surya.co.id

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved