Prada Lucky Tewas

Tabiat Prada Lucky Prajurit TNI yang Tewas Diduga Dianiaya Senior, Ayah: Saya Kejar Pelaku Kemanapun

Terungkap tabiat Prada Lucky Chepril Saputra Namo (23), prajurit Yonif TP 834/Wakanga Mere yang tewas diduga dianiaya seniornya.

Editor: Musahadah
kolase pos kupang
DIANIAYA - Prada Lucky Chepril Saputra Namo, prajurit TNI yang tewas diduga dianiaya seniornya. Rekan ungkap tabiatnya. 

SURYA.CO.ID - Terungkap tabiat Prada Lucky Chepril Saputra Namo (23), prajurit Yonif TP 834/Wakanga Mere yang tewas diduga dianiaya seniornya, di Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT). 

Tabiat Prada Lucky diungkap Putra, temannya saat hadir dalam ibadat malam penghiburan di rumah duka,  kawasan Rusunawa Asrama TNI AD di Kuanino, Kota Kupang, Kamis malam Kamis (7/8/2025). 

Putra mengaku masih tidak percaya atas kepergian temannya itu.

 “Lucky itu anaknya baik, ramah, dan nggak pernah bikin masalah. Kami semua di asrama kaget dan sedih waktu dengar kabar dia meninggal, apalagi dengan dugaan penyebabnya seperti itu. Ini sangat menyakitkan,” kata putra dengan mata berkaca-kaca.

Jenazah Prada Lucky tiba sekitar pukul 15.30 WITA siang tadi dan disemayamkan di rumah duka untuk ibadat malam penghiburan yang berlangsung mulai pukul 19.30 WITA.

Baca juga: Sosok 4 Senior Terduga Penganiaya Prada Lucky hingga Tewas di Flores, Ayah Korban Tuntut Keadilan

Ratusan pelayat yang terdiri dari keluarga, sahabat, rekan prajurit, hingga warga sekitar datang untuk memberi penghormatan terakhir kepada almarhum. 

Tangis pecah ketika peti jenazah dibawa masuk ke rumah duka. Suasana begitu haru.

Beberapa anggota keluarga tampak tak kuasa menahan air mata, duduk bersimpuh di samping peti jenazah, memandangi kepergian Prada Lucky yang begitu mendadak dan memilukan.

Ibadat malam pertama dipimpin oleh  pendeta Agustaf P. Saek, S.Th pelayan gereja dari Rayon Efrat, Gereja GMIT Batu Karang.

Alunan lagu-lagu gerejawi turut mengiringi doa-doa yang dipanjatkan, menghadirkan keteduhan sekaligus kekuatan bagi keluarga yang ditinggalkan.

Rencananya, prosesi pemakaman akan laksanakan pada Sabtu (9/8/2025) Pukul 12.00 WITA. Di TPU Mapoli, Kota Kupang. 

Prada Lucky Namo meninggal dunia di RSUD Aeramo pada Rabu (6/8/2025) sekitar pukul 11.23 Wita, setelah dirawat sejak Sabtu (2/8/2025). 

Saat dirawat dalam kondisi lemah, Prada Lucky Namo sempat menyampaikan kepada seorang dokter bahwa dirinya mengalami tindak kekerasan dari sesama prajurit TNI.

Ayah Tak Terima

Prada Lucky Namo merupakan putra pasangan suami istri Sersan Mayor Christian Namo dan Sepriana Paulina Mirpey.

Ayahnya merupakan seorang anggota TNI yang saat ini bertugas di Kodim 1627 Rote Ndao.

DItemui saat menjemput jenazah Prada Lucky Namo di RSUD Aeramo, Christian Namo berteriak mempertanyakan kehadiran negara saat anaknya meninggal dengan cara yang tidak wajar.

Di halaman depan kamar jenazah Rumah Sakit Bhayangkara Kupang, Christian yang bertugas di Komando Distrik Militer (Kodim) 1627 Rote Ndao, berulang kali meminta keadilan untuk anak lelaki sulungnya.

Meski beberapa rekan kerjanya berusaha menenangkan, upaya tersebut tidak berhasil.

Christian terus meluapkan kekesalannya.

"Kamu saksikan semua, yang bunuh anak saya sifat PKI, keji. Ingat baik-baik itu," teriak Christian dengan lantang.

Apa kata generasi muda soal Indonesia Maju? Baca di Kompas 80 Tahun Indonesia. Pre-order sekarang! Artikel Kompas.id

Kekesalan Christian disebabkan kematian putranya, yang bertugas di Batalion Teritorial Pembangunan (TP) 834 Waka Nga Mere Nagekeo, NTT, diduga akibat penganiayaan oleh para seniornya.

Kekecewaannya semakin meningkat karena keinginan untuk mengotopsi jenazah Lucky di Rumah Sakit Wira Sakti Kupang dan Rumah Sakit Bhayangkara Kupang tidak terwujud.

Di Rumah Sakit Wira Sakti, tidak ada dokter yang tersedia melakukan otopsi, sementara di Rumah Sakit Bhayangkara, dokter meminta surat pengantar dari polisi.

"Saya hanya ingin membuktikan penyebab meninggal sang buah hati melalui otopsi. Saya meminta negara harus hadir untuk membantuku, termasuk mengungkap pelaku pembunuh anak saya," ungkap Christian.

Setelah beberapa waktu, rekan-rekannya, termasuk komandan dan keluarga, berhasil membujuk Christian melunakkan sikapnya.

Ia kemudian meminta sopir ambulans membawa jenazah putranya ke rumah duka di Rumah Dinas TNI Angkatan Darat, Kodim 1617 Rote Ndao, yang terletak di Kuanino, Kecamatan Kota Raja, Kota Kupang.

Sesampainya di rumah duka, ratusan pelayat dan keluarga menyambut kedatangan jenazah Lucky dengan tangisan.

Christian mengungkapkan bahwa putranya sempat curhat kepada dokter yang merawatnya bahwa dipukul senior di barak.

"Dia mengaku kepada dokter dipukuli oleh seniornya di barak," ujarnya, Kamis (7/8).

Christian tak terima anaknya dihajar hingga tewas. 

"Saya akan kejar pelakunya sampai ke mana pun. Anak saya sudah tidak ada, saya tuntut keadilan," tegasnya.

Ia mengungkapkan kondisi sang putra sebelum meninggal dunia.

Tubuh Prada Lucky Namo dipenuhi luka lebam dan sayatan. Ada juga luka seperti sulutan api rokok.

Pada bagian punggung korban penuh bekas hantaman benda keras, sementara lengan dan kakinya terdapat luka bakar mirip sundutan rokok.

Sersan Mayor Christian Namo menduga, putranya tewas akibat ginjal pecah dan paru-paru bocor.

Pernyataan Christian ini dibuktikan dengan dua foto yang beredar.

Foto pertama Prada Lucky Namo dibaringkan menyamping, dibantu petugas yang memakai sarung tangan.

Dia tidak memakai baju sehingga bagian belakangnya terekspose. Tampak bekas luka menyebar di sekujur belakangnya, dari pinggang sampai ke bahu.

Diduga foto itu diambil saat petugas hendak memandikan jenazah Prada Lucky Namo saat berada di RSUD Aeramo, Kabupaten Nagekeo.

Foto kedua Prada Lucky Namo tidur tengadah. Meski ditutup kain putih namun bagian perut dan dadanya terekspose.

Dada bidangnya tertempel beberapa alat medis. Luka lebam tampak jelas terlihat di dada dan perut.

Lewat dua foto ini, menguatkan dugaan bahwa Prada Lucky Namo menjadi korban penganiayaan. 

Seorang warga yang membantu mengurus jenazah Prada Lucky Namo mengungkapkan bahwa tubuh anggota Batalyon Teritorial Pembangunan/834 Wakanga Mere ( Yonif TP/834/WM ) Nagekeo ini dipenuhi luka lebam dan sayatan di beberapa bagian.

4 Pelaku Berpangkat Pratu

(kiri) Jenazah Prada Lucky Chepril Saputra Namo (23) dibungkus dengan sarung adat. (kanan) ucapan duka cita atas kematian Prada Lucky
(kiri) Jenazah Prada Lucky Chepril Saputra Namo (23) dibungkus dengan sarung adat. (kanan) ucapan duka cita atas kematian Prada Lucky (Kolase Dok. Warga Nagekeo, Ignas via KOMPAS.com/Instagram)

Tak butuh waktu lama, sehari setelah kematian Prada Lucky Chepril Saputra Namo, tim Batalyon TP 834/WM Nagekeo berhasil mengungkap para terduga pelaku penganiayaan terhadap prajurit TNI AD itu. 

Komandan Kompi (Danki) C Yon TP 834/WM, Lettu Inf Rahmat mengungkapkan, setelah melakukan olah TKP, timnya berhasil mengungkap keterlibatan empat anggota Batalyon TP 834/WM Nagekeo berpangkat Pratu yang juga adalah rekan korban. 

"Setelah melakukan olah tempat kejadian perkara, tim menemukan empat orang terduga pelaku pemukulan terhadap almarhum Prada Lucky. Keempat terduga pelaku tersebut berpangkat Pratu, " ungkap Lettu Inf Rahmat, Kamis (7/8/2025). 

Lettu Rahmat juga menyebut keempat terduga pelaku kini sudah diamankan di Sub Denpom Ende guna menjalani proses pemeriksaan. 

Sebelumnya, Dandim 1625 Ngada, Letkol Czi Deny Wahyu Setiyawan, membenarkan kabar Lucky menjadi korban penganiayaan seniornya. 

Ia menegaskan kasus ini masih dalam proses penyelidikan. Subdetasemen Polisi Militer juga telah mengambil keterangan prajurit yang terindikasi terlibat dalam kasus ini.

"Betul. Tapi kejadian dan siapa pelakunya, saya tidak tahu karena itu wewenang Batalyon," kata Deny, Rabu (6/8/2025) malam.

Menurut Komandan Brigade Infanteri (Brigif) 21/Komodo, Letkol Inf Agus Ariyanto, kasus tersebut sedang ditangani penyidik Polisi Militer.

“Kita serahkan semuanya kepada penyidik dalam hal ini Polisi Militer,” ujar Agus, dilansir dari Kompas.com, Kamis (7/8).

Agus menegaskan bahwa penyelidikan dilakukan untuk mengungkap kasus kematian Prada Lucky Namo, termasuk pelaku dalam kejadian itu. Sebab, ada dugaan Prada Lucky tewas akibat dianiaya seniornya.

Apabila terbukti korban meninggal dunia karena dianiaya, maka pelaku akan diproses sesuai aturan yang berlaku. “Tentunya nanti akan proses selanjutnya,” kata dia. 

Sebagian artikel ini telah tayang di Pos-Kupang.com dengan judul Terungkap Empat Pelaku Penganiayaan Prada Lucky Namo Berpangkat Pratu 

===

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam Whatsapp Channel Harian Surya. Melalui Channel Whatsapp ini, Harian Surya akan mengirimkan rekomendasi bacaan menarik Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Persebaya dari seluruh daerah di Jawa Timur.  

Klik di sini untuk untuk bergabung 

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved