Di Penjara Pun Dapat Penghasilan, Warga Binaan Lapas Tulungagung Kebanjiran Order Celemek Untuk MBG

Celemek buatan warga binaan lapas itu nanti digunakan para koki yang memasak menu MBG di wilayah Kabupaten Tulungagung

Penulis: David Yohanes | Editor: Deddy Humana
surya/David Yohanes (David Yohanes)
PESANAN CELEMEK - Sejumlah warga binaan Lapas Kelas IIB Tulungagung sedang mengerjakan pesanan celemek untuk juru masak Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), Rabu (6/8/2025). Untuk tahap awal para warga binaan mendapat pesanan 150 celemek, disusul tahak kedua 300 celemek. 


SURYA.CO.ID, TULUNGAGUNG - Program pembinaan kemandirian yang dilakukan Lapas Kelas IIB Tulungagung menemukan jalan untuk para warga binaan.

Saat bergulirnya program Makan Bergizi Gratis (MBG), warga binaan mendapat pesanan celemek atau apron untuk juru masak di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).

Celemek buatan warga binaan lapas itu nanti digunakan para koki yang memasak menu MBG di wilayah Kabupaten Tulungagung.

Pantauan di lapas, Rabu (6/8025), Sejumlah warga binaan terlihat menghadap mesin jahit untuk mengerjakan pesanan ini. Ada yang kebagian tugas menjahit tali celemek, ada yang kebagian menjahit bagian menutupnya.  

Para warga binaan yang terlibat pekerjaan ini sudah membuat 150 celemek khusus MBG. Sementara saat ini para warga binaan ini tengah mengerjakan 300 pesanan celemek MBG.

“Sebelumnya kami memetakan warga binaan sesuai minatnya. Mereka kemudian mendapat pelatihan konveksi,” jelas Kepala Lapas Kelas IIB Tulungagung, Ma’ruf Prasetyo Hadianto.

Lanjutnya, para warga binaan yang terlibat lebih dulu mendapat pelatihan dasar menjahit, kemudian membuat pola jahitan. Setelah mereka cukup terampil barulah dilibatkan dalam proyek pembuatan celemek ini.

Para warga binaan juga mendapat pendampingan dari Yayasan Gusti Maringi Mukti.  “Ini yayasan yang terlibat dalam pemenuhan gizi yang diadakan pemerintah. Celemek ini diperuntukkan para juru masak MBG,” ucap Ma’ruf. 

Pembuatan celemek MBG ini bagian dari pembinaan kemandirian di Lapas Kelas IIB Tulungagung. Selain celemek, warga binaan Lapas Tulungagung juga terlibat pembuatan matras inseminasi sapi, kerajinan marmer, dan sebagainya.

Dari 711 warga binaan yang ada saat ini, 115 orang di antaranya ikut pembinaan kemandirian. Jika barang yang dihasilkan laku dijual, maka warga binaan akan mendapatkan 40 persen keuntungan. 

Bagian keuntungan ini akan dimasukkan ke dalam tabungan warga binaan. “Rata-rata pendapatan mereka Rp 500.000 sampai Rp 700.000 per bulan, tergantung dari produksi yang dibuat. Hasilnya langsung masuk ke tabungan,” tegasnya.

Dengan pelatihan pembinaan kemandirian, para warga binaan diharapkan punya produk unggulan. Pelatihan keterampilan ini juga menjadi bekal kelak saat mereka bebas dan kembali ke tengah masyarakat. *****

Sumber: Surya
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved