Aditya Halindra Faridzky Resmi Pimpin Golkar Tuban untuk Periode Ketiga
Aditya Halindra Faridzky terpilih secara aklamasi sebagai Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Tuban, Jatim, periode 2025–2030.
Penulis: Muhammad Nurkholis | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID, TUBAN - Aditya Halindra Faridzky terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Kabupaten Tuban, Jawa Timur (Jatim), periode 2025–2030.
Rabu (6/8/2025), Lindra terpilih usai dilaksanakannya Musyawarah Daerah (Musda) ke-XI Partai Golkar Kabupaten Tuban, di Hotel Mustika Tuban.
“Alhamdulillah, Musda berjalan baik. Saya kembali dipercaya memimpin Golkar Tuban. Kekurangan di periode sebelumnya, akan kami perbaiki agar lebih baik lagi,” ujar Aditya Halindra Faridzky.
Lindra menyebut, amanat yang ia emban saat ini, adalah masa kepemimpinannya yang terakhir, baik di Golkar maupun sebagai bupati.
Terkait hal tersebut, ia ingin memanfaatkan sisa amanah ini untuk benar-benar mengabdi.
“Mari kita berkomitmen. Dari cinta lahir karya, dari karya lahir pengabdian. Sisa umur ini saya niatkan untuk bermanfaat bagi masyarakat,” imbuh Lindra.
Baca juga: Aditya Halindra Faridzky Dipastikan Kembali Pimpin Golkar Tuban untuk yang Ketiga Kalinya
Tak hanya bicara pengabdian, Lindra juga memasang target di tahun 2029, partai dengan lambang pohon beringin yang ia pimpin bisa mendapatkan 23 -25 kursi DPRD Kabupaten Tuban, 3 kursi DPRD Provinsi dan 2 kursi DPR RI.
“Saya yakin, dengan kebersamaan, target ini bisa tercapai,” pungkasnya.
Dalam Musda ini, Lindra diketahui mendapat diskresi khusus dari DPP Partai Golkar melalui Ketua DPP Bahlil Lahadalia dan Sekjen Golkar Muhammad Sarmuji.
Dengan adanya diskresi tersebut, ia bisa memimpin partai Golkar selama tiga periode.
Sementara itu, Ketua DPD Golkar Jatim, Ali Mufthi, menyebut Musda Tuban sebagai pijakan awal konsolidasi besar partai di Jawa Timur.
“Tuban jadi awal yang baik. Dari sini kami perkuat partai agar makin dekat dengan rakyat,” ujarnya.
Ali menegaskan pentingnya memperkuat nilai karya kekaryaan, disiplin organisasi, dan membangun ketokohan kader melalui kepedulian nyata.
“Kalau masyarakat merasakan manfaat dari karya kader Golkar, partai ini akan selalu dicintai,” imbuhnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.