Banyak Atlet Pindahan Dari Tulungagung Raih Emas Porprov, Dispora Akui Tawarannya Lebih Menarik
Demikian juga panahan dan petanque yang menyumbang medali emas, selama ini tidak punya lokasi berlatih sendiri.
Penulis: David Yohanes | Editor: Deddy Humana
SURYA.CO.ID, TULUNGAGUNG - Kontingen Porprov IX Kabupaten Tulungagung menempati peringkat 24 dari 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur. Prestasi ini meleset dari target yang sebelumnya dicanangkan, yaitu peringkat 20.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Tulungagung, Achmad Mugiyono, mengakui perlu evaluasi di setiap cabang olahraga (cabor).
“Secara teknis masih butuh evaluasi bersama setiap cabor,” ujar Mamad, panggilan akrabnya, saat penyerahan uang pembinaan atlet peraih medali, Jumat (1/8/2025).
Mamad melanjutkan, secara teknis ketentuan para atlet yang bisa berlaga di Porprov cukup memberatkan daerah dengan dana terbatas. Misalnya atlet Pekan Olahraga Nasional (PON) yang belum pernah dapat medali, baru boleh ikut Porprov.
Demikian juga atlet Puslatda PON juga boleh ikut serta dalam Porprov. “Kita yang melakukan pembinaan di daerah pasti tertinggal. Mereka tidak gabung ke Tulungagung,” ungkapnya.
Namun Mamad juga mengakui fasilitas latihan di Tulungagung masih terbatas. Salah satunya belum ada venue Mix Martial Art (MMA) untuk berlatih para atlet.
Demikian juga panahan dan petanque yang menyumbang medali emas, selama ini tidak punya lokasi berlatih sendiri.
“Ke depan panahan dan petanque izin menggunakan bekas pasar hewan Beji untuk tempat latihan. Kami akan bicara dengan BPKAD untuk izin menggunakan,” jelas Mamad.
Kendala lain adalah banyak atlet potensi emas yang diambil daerah lain. Hal ini disampaikan Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Tulungagung, Suwarsono.
Menurutnya, atlet potensial emas dari Tulungagung tidak hanya pindah di lokal Jawa Timur, namun banyak yang pindah atau migrasi ke provinsi lain.
“Kalau di Porprov ini ada atlet dari cabang atletik pindah ke kota lain, paralayang juga, ada renang. Semua meraih emas di kota lain,” ungkapnya.
Pindahnya atlet ke daerah lain itu tidak lepas dari tawaran menggiurkan yang datang. Salah satunya pembinaan yang lebih berkualitas dan bonus yang lebih besar. Selain itu ada juga tawaran pendidikan yang sulit ditolak oleh atlet.
Suwarno mengaku tidak pernah menghalangi atlet yang pindah ke daerah lain. Pihaknya hanya minta surat pernyataan dari daerah penerima, yaitu wajib memainkan atlet asal Tulungagung.
“Kami minta jaminan atlet kami yang pindah itu dimainkan. Dan ternyata benar-benar dimainkan dan dapat emas,” pungkasnya. *****
Porprov IX Jatim 2025
migrasi atlet daerah
atlet Tulungagung pindah daerah
atlet pindahan dapat emas
Dispora Tulungagung
KONI Tulungagung
atlet ditawari daerah lain
atlet mengejar bonus besar
Tulungagung
Dalami Korupsi Pemakaian SKTM di RSUD Dr Iskak, Kejari Tulungagung Sudah Incar Calon Tersangka |
![]() |
---|
Pinjam Motor Teman Perempuan Untuk Beli Minuman, Pemuda Tulungagung Malah Kabur 3 Hari |
![]() |
---|
Sharing Material Untuk Perbaikan Jalan, Khofifah Bantu 300 Drum Aspal Untuk Pemkab Tulungagung |
![]() |
---|
Pesepeda Tewas Akibat Tabrak Lari di Tulungagung, Polisi Kejar Sopir Truk Lewat Rekaman Kecelakaan |
![]() |
---|
Tulungagung Diguyur Berbagai Bansos Jatim Rp 6,142 Miliar, Juga Menyasar Disabilitas dan Lansia |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.