Dulu Viral Hidup di Kolong Jembatan Sidoarjo, Kini Yusuf Ditangkap Polisi karena Menipu Keluarga
Tinggal di kolong jembatan frontage Gedangan, Sidoarjo, sejak 2023, mereka menghadapi dingin malam, panas siang, dan polusi jalanan tanpa dinding
SURYA.co.id, Sidoarjo - Kisah Akhmad Yusuf Afandi (32) dan putrinya, Zafa, sempat mengguncang hati publik Indonesia.
Tinggal di kolong jembatan frontage Gedangan, Sidoarjo, sejak 2023, mereka menghadapi dingin malam, panas siang, dan polusi jalanan tanpa dinding pelindung, hanya berlindung di balik kain lusuh.
Kehidupan jalanan jadi satu-satunya pilihan setelah istri Yusuf meninggal dunia dua bulan pasca melahirkan Zafa.
Yusuf rela tidak makan selama dua hari demi bisa membeli susu untuk anaknya. Ungkapan tulus ini ia sampaikan saat diwawancarai, dengan suara lirih penuh harap.
“Kadang saya dua hari nggak makan. Yang penting bisa belikan susu buat anak saya,” tuturnya kala itu.
Kisah pilu ini viral setelah diangkat oleh konten kreator sosial bernama Najib SPBU di media sosial TikTok dan Instagram.
Video tersebut menunjukkan perjuangan seorang ayah merawat anaknya di tengah kerasnya kehidupan jalanan, memantik simpati publik dalam skala besar.
Merespons cepat, pemerintah melalui Dinas Sosial Sidoarjo mengevakuasi Yusuf dan Zafa pada 29 Mei 2025.
Baca juga: Ternyata Yusuf Residivis, Kisahnya Viral Hingga Dapat Bantuan Rumah, Kini Ditangkap Polisi Lagi
Mereka dibawa ke Liponsos untuk pemeriksaan kesehatan, lalu dipulangkan ke kampung halamannya di Jombang keesokan harinya. Kondisi keduanya dipastikan sehat, dan Yusuf kini tinggal bersama kakaknya.
Tak berhenti di situ, Najib SPBU berkomitmen membangun rumah untuk Yusuf dan Zafa.
“Nanti kita buatkan rumah ya, insyaAllah. Doakan yang baik untuk mereka,” tulis Najib saat menanggapi komentar netizen yang khawatir Yusuf kembali hidup di jalanan.
Fakta Terungkap: Identitas dan Kejujuran Yusuf Dipertanyakan
Namun, di tengah gelombang simpati yang mengalir, perlahan muncul sejumlah fakta yang memicu tanda tanya besar. Yusuf ternyata memalsukan identitas—mengaku berasal dari Yogyakarta, padahal berdomisili di Mojokerto.
Ia juga sempat menolak dipindahkan dari kolong jembatan karena mengaku mendapat "wasiat" dari istrinya yang telah meninggal.
Dinsos mengungkap bahwa Yusuf merupakan anak ketiga dari empat bersaudara, dan sejak kecil dititipkan orangtuanya ke panti asuhan di Mojokerto.
Mutasi Pejabat Jombang Bisa Tingkatkan Pelayanan Publik, PKB : Tak Ada Intervensi Atau Titip-Titipan |
![]() |
---|
Avian Brands dan SUN Energy Jalin Kemitraan Strategis Lewat Proyek PLTS Atap di Serang dan Sidoarjo |
![]() |
---|
Habisi Siswi SMA di Jombang Dengan Kesadaran Penuh, 3 Pelaku Sempat Berdiskusi Untuk Hilangkan Jejak |
![]() |
---|
Sidang Lanjutan Kasus Pembunuhan Siswi SMA Jombang, Ayah Korban Tak Kuasa Menahan Tangis |
![]() |
---|
Ungkap Kasus Perampokan Yang Menewaskan Wanita Nganjuk, Satreskrim Membentuk Tim Khusus |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.