Berita Viral

Teka Teki Temuan Alat Kontrasepsi Dan Pelumas Di Tas Dan Kamar Arya Daru, Ini Kata Polisi  

Meskipun demikian Polisi belum menutup kasus ini, pihak Kepolisian masih menerima informasi lain terkait dengan kematian Arya Daru tersebut.

Editor: Wiwit Purwanto
tangkapan layar
TEMUAN BARANG BUKTI -Dari sekian banyak barang bukti yang menarik ada dua alat kontrasepsi dan pelumas. Satu alat kontrasepsi sudah bekas pakai dan satu lagi dibawa Arya Daru dalam tas yang digendongnya saat berada di gedung Kemlu RI lantai 12. 

SURYA.CO.ID - Pihak kepolisian telah merilis misteri kematian diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Arya Daru Pangayunan alias ADP (39) di Gedung Ditreskrimum Polda Metro
Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (29/7/2025). 

Arya Daru ditemukan tewas di kamar kos kawasan Gondangdia Kecil, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (8/7/2025) pagi.

Polisi menyimpulkan bahwa kematian korban akibat mati lemas.

"Disimpulkan bahwa indikator dari kematian ADP mengarah pada indikasi meninggal tanpa keterlibatan pihak lain," ujar  Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra.

Meskipun demikian Polisi belum menutup kasus ini, pihak Kepolisian masih menerima informasi lain terkait dengan kematian Arya Daru tersebut.

Baca juga: 4 Fakta Kondisi Terakhir Arya Daru Sebelum Tewas, Akses Layanan Kesehatan Mental Sejak 2013

Dari rilis yang dipaparkan ada beberapa hal yang meanrik dan masih menjadi tanda tanya, selain sudah dinytakan oleh dokter forensik dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, dr. G. Yoga Tohijiwa, Sp.FM, yang mengungkapkan, penyebab kematian korban adalah mati lemas. 

"Maka sebab mati akibat gangguan pertukaran oksigen pada saluran atas napas yang sebabkan mati lemas," ucapnya.

1.      Pemeriksaan DNA dan 24 Saksi

Berdasarkan pemeriksaan DNA yang dilakukan oleh Puslabfor Bareskrim dengan meneliti 11 barang bukti dan melakukan uji terhadap barang bukti yang ada, hasilnya tidak ditemukan adanya DNA milik orang lain selain DNA milik korban.

"Termasuk pada lakban dan barang bukti yang ada di TKP pada saat itu," ujar Wira.

Baca juga: Kondisi Terkini Meta Ayu Istri Arya Daru usai Penyebab Kematian Suaminya Terungkap, Kakak: Kasihan

Kombes Wira Satya Triputra juga mengatakan, polisi telah memeriksa 24 saksi dalam kasus kematian korban.

"Kami dari tim Subdit Resmob Polda Metro Jaya telah melakukan klarifikasi terhadap 24 orang saksi, yang sebenarnya kami mengundang 26 (saksi), namun masih ada 2 (saksi) yang belum berkesempatan hadir," ujar Wira.

Menurutnya, dari 24 saksi itu, pihaknya membaginya ke dalam beberapa klaster, yang pertama klaster saksi dari lingkungan keluarga. 

"Kemudian saksi dari lingkungan tempat tinggal korban, baik itu di kamar sebelah (korban), termasuk dengan penjaga kos, termasuk pemilik kos. Kemudian saksi berikutnya dari lingkungan tempat kerja korban, sedangkan yang terakhir klaster dari saksi yang bisa menggambarkan profil korban atau saksi yang sempat berinteraksi dengan korban," ungkapnya.

Baca juga: Penyebab Luka Memar di Tubuh Arya Daru Terkuak, Bukan Kekerasan tapi Mau Panjat Tembok Rooftop Kemlu

2. Amankan 103 Unit Barang Bukti

Dari olah tempat kejadian perkara (TKP) yang dilakukan di TKP maupun lokasi lain yang pernah dilalui korban sebelum ditemukan tewas, penyidik mengamankan barang bukti berjumlah 103 unit. 

Rincian barang bukti tersebut, dibagi ke dalam beberapa klaster. 

Pertama, ialah klaster barang bukti yang diamankan di
kantor korban.

"Kemudian yang kedua, penyelidik mengamankan barang bukti tersebut di tempat kos korban. Kemudian yang berikutnya lagi penyelidik mengamankan barang bukti tersebut dari keluarga korban maupun dari saksi-saksi yang lain," jelasnya.

3.           Ada Alat Kontrasepsi dan Pelumas

Dari sekian banyak barang bukti yang menarik adanya dua alat kontrasepsi dan pelumas. 

Baca juga: Niat Arya Daru Akhiri Hidup Sejak 2013, Menguat 2021 Kirim Email Ke Layanan Depresi

Satu alat kontrasepsi sudah bekas pakai dan satu lagi dibawa Arya Daru dalam tas yang digendongnya saat berada di gedung Kemlu RI lantai 12.

Direskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra mengatakan salah satu dari dua alat kontrasepsi yang ditemukan sudah terpakai. 

"Alat kontrasepsi ada di dua tempat ada yang dibuang dari kamar," ujar Kombes Wira.

Satu buah alat kontrasepsi lain ditemukan polisi kata Kombes Wira tersimpan di tas gendong yang dibawa Arya Daru Pangayunan saat berada di rooftop gedung Kemenlu RI Jakarta. 

"Satu lagi ditemukan di tas gendong yang ditemukan di lantai 12 gedung Kemlu," kata Kombes Wira.

Namun Kombes Wira mengaku tidak mengetahui dipergunakan untuk apa alat kontrasepsi tersebut. 

"Digunakan untuk apa kami kurang tahu," ujar Kombes Wira.


4. Telepon Seluler Masih Misterius 

Keberadaan telepon seluler milik diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Arya Daru Pangayunan hingga kini masih misterius. 

Polisi mengaku hanya menemukan satu unit handphone merk Samsung Note 0. 

Sementara Arya Daru diketahui memiliki telepon seluler lain yakni Samsung Ultra 22 yang hingga kini keberadaannya tidak diketahui.

"Samsung Ultra 22 saya tidak terima, hilang atau nggaknya saya nggak tahu," ujar Anggota Tim Digital Forensik dari Direktorat Siber Polda Metro Jaya, Ipda Saji Purwanto.

Direskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra mengatakan handphone jenis Samsung Ultra 22 sehari-hari digunakan korban sampai sekarang dan belum ditemukan.

"Handphone itu sampai sekarang belum ditemukan," ujar Kombes Wira.

Ipda Saji Purwanto menjelaskan handphone yang diberikan kepada penyidik pertama kali adalah Samsung Note 0 dan dinyalakan tahun 2019 tepatnya bulan Juni.


5. Sosok Perempuan Bernama Farah

Kematian Arya Daru Pangayunan memunculkan nama baru yakni perempuan bernama Farah. 

Farah diduga memiliki kedekatan dengan Arya Daru. 

Polisi membenarkan juga bahwa Farah telah diperiksa.

"Sudah diperiksa," ujar Direskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra.

Kombes Wira juga sempat mengatakan bahwa Arya Daru sempat berbelanja di Grand Indonesia, Jakarta bersama Farah pada Senin (7/7/2025). 

Arya Daru kata polisi saat itu usai berbelanja sendirian menuju taksi hendak ke bandara.

"Perlu kami sampaikan korban keluar dari Grand Indonesia setelah berbelanja bersama temannya rencana ke bandara," kata Kombes Wira.

Akan tetapi baru saat taksi baru jalan kira-kira sekitar lima menit, Arya Daru langsung minta berubah arah ke Gedung Kemlu Jakarta.

"Ya itu baru berjalan 200-300 meter mendadak menuju ke Kemenlu," ujarnya. 

Arya Daru diketahui berada di lantai 12 Gedung Kemenlu, Jakarta selama 1 jam 26 menit.

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved