S-26 Exceptional League Hadir di Surabaya, Dukung Perkembangan Otak Anak Generasi Alpha dan Beta
Wyeth Nutrition S-26 menggelar event 'S-26 Exceptional League' sekaligus kampanye #SemuaBisaJadiHebat di Surabaya.
Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: irwan sy
SURYA.co.id | SURABAYA – Wyeth Nutrition S-26 menggelar event 'S-26 Exceptional League' sekaligus kampanye #SemuaBisaJadiHebat di Surabaya.
Event yang bekerja sama dengan National Hospital Surabaya ini merupakan kegiatan pembelajaran imersif pertama di Indonesia dengan konsep 'Futuristic City'.
Event ini terdiri dari rangkaian aktivitas yang membantu proses belajar Generasi Alpha melalui beragam stimulasi untuk mengeksplorasi potensi hebat mereka sekaligus mendukung berbagai aspek perkembangan otak Si Kecil.
Selain beragam kegiatan yang bermanfaat bagi Si Kecil, hadir pula teknologi canggih 'S-26 Exceptional Brain Visualizer' untuk membantu ibu atau Mams memonitor aktivitas pada area-area penting di otak Si Kecil secara real-time saat mengeksplorasi beragam aktivitas di 'S-26 Exceptional League'.
Generasi Alpha dan Beta sebagai generasi pertama yang tumbuh sepenuhnya di era globalisasi dan perkembangan teknologi yang pesat, memiliki potensi yang exceptional menjadi generasi yang purposeful dan impactful, yaitu 'anak hebat' yang digerakkan oleh tujuan jelas untuk membuat perubahan dan dampak positif bagi dunia.
Vera Niki Gozali, Category Marketing Manager Wyeth Nutrition S-26 menyampaikan, S-26 percaya perjalanan Si Kecil menjadi hebat dimulai dari dukungan hebat seorang Mam.
"Melalui kampanye #SemuaBisaJadiHebat, kami berkomitmen untuk terus mendampingi Mams membimbing Generasi Alpha dan Beta di Indonesia yang siap dan sukses menghadapi tantangan masa depan, terlebih karena Mams berperan penting dalam proses pembelajaran seumur hidup atau lifelong learning yang mereka jalani bersama si Kecil, yaitu dalam hal pemberian gizi dan stimulasi yang tepat," kata Vera, Senin (28/7/2025).
Untuk itu, kampanye #SemuaBisaJadiHebat menekankan pentingnya proses 'Multilearn Connect' yang terdiri dari dua pilar:
1) Multi-learning, yaitu ragam pembelajaran yang didapatkan Si Kecil melalui berbagai bentuk stimulasi yang tepat.
2) Brain Connection, berupa gizi tepat yang dibutuhkan Si Kecil agar perkembangan di area-area penting otaknya bisa optimal dan saling terkoneksi dengan baik.
Elisabeth Santoso MPsi dari Klinik Psikologi Kupompong menerangkan belajar itu harus menggunakan berbagai cara atau multi-learning, yang didapat dari berbagai bentuk stimulasi.
"Otak Si Kecil berkembang di semua area, baik visualnya, auditorinya, hingga gerakannya, dan semuanya harus distimulasi. Lalu siapa yang menstimulasi? Pastinya orang tua yang memang paling sering menghabiskan waktu dengan Si Kecil," terang Elizabeth.
Connection promotes simulation, sehingga untuk stimulasi bisa maksimal, koneksi Si Kecil dengan orang tua harus terjalin dulu dengan baik.
Ajak Si Kecil mengeksplorasi banyak hal, dorong mereka mencoba berbagai macam aktivitas.
"Namun saat melihat mereka bereksplorasi, kita belum tahu dia akan excellent di bidang apa, sehingga bukan hanya Si Kecil yang bereksplorasi, orang tua juga perlu selalu mendampingi dan memotivasi agar mereka bisa menemukan minatnya dan tumbuh menjadi generasi yang future-ready," lanjut Elizabeth.
Vera menanggapi, di sepanjang proses multi-learning tersebut, S-26 berkomitmen mendukung peran Mams dalam memberikan stimulasi yang tepat agar Si Kecil dapat memiliki berbagai karakter hebat seperti rasa ingin tahu yang tinggi, kreatif, kolaboratif, berdaya juang, dan mampu menyelesaikan masalah, menjadikan mereka sebagai generasi yang future-ready di tengah perubahan pesat masa depan.
Komitmen ini kembali terwujud melalui 'S-26 Exceptional League', event pembelajaran imersif pertama di Indonesia dengan berbagai aktivitas seru untuk menginspirasi Generasi Alpha mengeksplorasi minat dan potensinya serta mempraktikkan multi-learning, terdiri dari Exceptional Maestro untuk melatih motorik sekaligus mengasah daya ingat; Exceptional Architect yang melatih kemampuan memecahkan masalah; Exceptional Astronaut yang mengasah sensorik sekaligus melatih fokus dan ketelitian; hingga Exceptional Zoologist yang menguji keterampilan berbahasa sekaligus mengasah kemampuan kinestetik dengan menirukan gerakan hewan.
Wyeth Nutrition S-26
National Hospital Surabaya
perkembangan otak anak
SURYA.co.id
surabaya.tribunnews.com
Sinyal Pelatih Persebaya Permanenkan Dejan Tumbas di Posisi Bek Sayap Kiri, Ini Pengakuannya |
![]() |
---|
Meriahnya Festival Anak Indonesia Hebat Surabaya, Cak Eri Main Permainan Tradisional |
![]() |
---|
Sosok Adies Kadir, Wakil Ketua DPR yang Akui Tunjangan Naik, Gaji Rp 70 Juta/Bulan Belum Perumahan |
![]() |
---|
Kasus Bupati Pati Sudewo, Mendagri Bandingkan dengan Pemakzulan di Jember, Berikan Pesan Khusus |
![]() |
---|
200 Siswa Surabaya Adu Skil Lomba Mewarnai, Hadiahnya Nonton MotoGP Mandalika |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.