Penutupan Jalur Gumitir

Penutupan Jalur Gumitir, Patra Niaga Jatimbalis Turunkan 79 Mobil Tangki Alih Suplai BBM

Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus telah memetakan dan melaksanakan alternatif distribusi sejak pertengahan Juli

Tribun Jatim/Sinca Ari Pangistu
ANTRE BBM - Antrean BBM pagi hari di SPBU Desa Kembang, Bondowoso, Jawa Timur pada sekitar pukul 08.21 WIB, Selasa (29/7/2025). Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus telah memetakan dan melaksanakan alternatif distribusi sejak pertengahan Juli lalu sebelum dimulainya penutupan jalur pada tanggal 24 Juli 2025. 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Dampak penutupan jalan nasional di Jalur Gumitir yang menghubungkan Kabupaten Jember dan Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur hingga Selasa (29/7/2025), masih menimbulkan kemacetan di beberapa wilayah terdampak. 

Penutupan yang akan berlangsung selama dua bulan kedepan sampai dengan 24 September 2025 ini mulai memberikan dampak pada mobilitas masyarakat dan sektor lainnya, termasuk energi untuk distribusi BBM dan LPG.

"Terdapat 8 SPBU Bondowoso dan 41 SPBU wilayah Jember yang berdampak terkait penutupan Jalur Gumitir," kata Ahad Rahedi, Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus dalam rilis yang dikirimkan, Selasa (29/7/2025).

Baca juga: BREAKING NEWS Guru Honorer Bondowoso Minta Kebijakan WFH : Murid Banyak Izin, BBM Eceran Mahal

Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus telah memetakan dan melaksanakan alternatif distribusi sejak pertengahan Juli lalu sebelum dimulainya penutupan jalur pada tanggal 24 Juli 2025.

"Sebagai dampak atas penutupan Jalur Gumitir, Pertamina menggunakan rute alternatif yakni Banyuwangi – Situbondo – Arak-Arak – Bondowoso – Jember yang mana sebelumnya dari Banyuwangi - Gumitir langsung disalurkan ke Jember," jelas Ahad.

Baca juga: BBM Langka di Jember, Bupati Gus Fawait Keluarkan Surat Edaran : Sekolah Belajar Daring

Terkait mitigasi jalur ini, Pertamina juga telah melaksanakan koordinasi dengan Satlantas dan Polres setempat untuk prioritas kendaraan pengangkutan BBM dan LPG. 

Imbas dari kemacetan ini mengakibatkan Round Time Hours (RTH) yang semula hanya 4 jam menjadi 11 jam.

"Sehingga Pertamina memutuskan untuk melaksanakan alih suplai ke Pertamina Instalasi Surabaya Group dan Fuel Terminal Malang untuk menghindari mobil tangki terjebak kemacetan di Pelabuhan Ketapang," terang Ahad.

Baca juga: Dampak BBM Langka, Dindik Jatim Berlakukan WFH dan Pembelajaran Daring di Bondowoso

Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus telah melaksanakan alih suplai ini sejak 24 Juli 2025 pada awal penutupan Jalur Gumitir. 

"Terdapat 79 mobil tangki bantuan yang sudah kami sediakan, masing-masing berasal dari suplai Banyuwangi, Surabaya dan Malang dengan tetap mempertimbangkan jalur yang dilalui yang hanya bisa dilintasi maksimal kapasitas 24 KL," beber Ahad.

Sebagai upaya antisipasi selanjutnya, mendukung upaya normalisasi penyaluran, distribusi juga akan dibantu melalui Tuban dan Madiun.

BACA BERITA SURYA.CO.ID LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved