Penutupan Jalur Gumitir

BBM Langka di Jember, Bupati Gus Fawait Keluarkan Surat Edaran : Sekolah Belajar Daring

Banyak anak sekolah di kawasan Kabupaten Jember Jawa Timur, izin tidak masuk, akibat bahan bakar kendaraan mereka menipis.

Penulis: Imam Nahwawi | Editor: Titis Jati Permata
Tribun Jatim Timur/Imam Nahwawi
ANTRE BBM - Warga antre BBM di SPBU Ambulu Jember, Jawa Timur, Senin (28/7/2025). 

SURYA.CO.ID, JEMBER - Pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang tersendat di Kabupaten Jember Jawa Timur pasca penutupan Jalur Gumitir, membuat Bupati Muhammad Fawait menerbitkan Surat Edaran untuk semua sekolah agar menggelar sistem belajar dalam jaringan (daring) 

Alasannya, hingga hari Selasa (29/7/2025), banyak anak sekolah di kawasan Kabupaten Jember Jawa Timur, izin tidak masuk, akibat bahan bakar kendaraan mereka menipis.

"Menyikapi kelangkaan BBM, kami pemerintah Kabupaten yakni ekskutif dan legislatif sepakat mengeluarkan SE (Surat Edaran) tentang pembelajaran sekolah siswa di bawah naungan Pemkab, dilakukan secara Daring," ujar Bupati Muhammad Fawait, Selasa (29/7/2025).

Baca juga: BREAKING NEWS Guru Honorer Bondowoso Minta Kebijakan WFH : Murid Banyak Izin, BBM Eceran Mahal

Menurutnya, surat edaran tersebut juga berlaku bagi pegawai Pemkab Jember yang tidak bersentuhan langsung dengan layanan masyarakat, seperti guru dan tenaga kependidikan.

SE tersebut berlaku untuk sekolah dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) negeri dan swasta di Kabupaten Jember. Katanya, semua pembelajaran lembaga pendidikan dilakukan dari rumah melalui daring.

"Sementara untuk sekolah dibawah naungan Propinsi dan Kemenag akan kami komunikasi. Insyaalloh sejalan dengan tujuan kami," ulas Gus Fawait.

Gus Fawait mengaku akan langsung turun di lapangan guna mengurai akar persoalan dibalik krisis BBM di Jember, setelah jalur Gumitir ditutup.

Baca juga: Dampak BBM Langka, Dindik Jatim Berlakukan WFH dan Pembelajaran Daring di Bondowoso

"Kami bersama dewan, akan melakukan turba dengan memetakan persoalan persoalan kelangkaan BBM untuk mengurai permasalahan dilapangan," paparnya.

Oleh karena itu, Gus Fawait meminta masyarakat untuk tenang menghadapi ini, sebab Pertamina sekarang sedang melakukan pengiriman BBM di Jember dengan jumlah lebih besar.

"Tidak perlu panic buying, karena ada pengiriman BBM secara besar besaran ke Jember. Sebab Pertamina mensuplai BBM tidak hanya dari Malang dan Surabaya, tapi juga dari Solo," jelasnya.

Politisi Partai Gerindra ini juga mengaku akan memprotes penutupan Jalur Gumitir tersebut.

Sebab hal itu mengakibatkan pengiriman BBM dari Depo Banyuwangi ke SPBU Jember mengalami keterlambatan.

"Seperti yang dilakukan teman-teman DPRD sebelum penutupan jalur Gumitir beberapa waktu lalu. Kami Pemkab Jember akan melakukan protes juga," ujarnya.

Sebatas informasi, kelangkaan BBM di Jember terjadi sejak Sabtu 26 Juli 2025, tepat dua hari setelah penutupan jalur Gumitir pada Kamis 24 Juli 2025.

Menanggapi hal tersebut, Kepala SD Jatiroto 01 Kecamatan Sumberbaru Jember Edi Budiyanto mengatakan, kelangkaan BBM juga berpengaruh pada pembelajaran murid sementara ini.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved