Penemuan Mayat Dalam Kardus di Gresik

Bunuh Driver Ojol Dengan Mesin Pemotong Kertas, Pelaku Kalap Gagal Jadi PNS Setelah Bayar Rp 5 Juta

Korban sempat mencoba melawan, namun SR terus menghantamkan alat berat tersebut hingga Sevi tak berdaya dan akhirnya meninggal di tempat.

Penulis: Willy Abraham | Editor: Deddy Humana
surya/willy abraham (willy)
KORBAN JANJI - Jasad driver ojol wanita dibawa petugas ke rumah sakit di Gresik setelah pertama kali ditemukan, Minggu (2/7/7025). Korban asal Sidoarjo dibunuh setelah tidak bisa memenuhi janjinya membantu pelaku menjadi PNS. 

SURYA.CO.ID, GRESIK - Motif pembunuhan terhadap Sevi Ayu Claudia, driver ojek online (ojol) yang jasadnya ditemukan di Kedamean Gresik, Minggu (27/7/2025) lalu, terus didalami polisi.

Polisi telah menangkap tersangka yaitu SR (36) asal Kebonagung, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sidoarjo di rumah kontrakannya di Dusun Bibis, Desa/Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik

Dari pengakuan SR, ia dan korban sudah saling mengenal sejak 2021 karena profesi yang sama. Namun hubungan keduanya berubah menjadi tragedi setelah muncul konflik yang didasari janji korban.

Permasalahan bermula pada tahun 2023, ketika korban menjanjikan bisa membantu SR sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) dengan syarat memberikan uang sebesar Rp5 juta. 

Tersangka sudah menitipkan uang, tetapi ternyata mimpi menjadi PNS tidak kunjung terwujud, dan itu menjadi tekanan tersendiri bagi SR.

Apalagi di tengah kondisi ekonomi yang mendesak karena istrinya sedang mengandung. Tersangka terus menagih uangnya, namun korban belum bisa melunasinya, dengan dalih sedang diusahakan.

Perasaan kecewa yang terus memuncak membuat SR gelap mata dan menyusun rencana jahat. SR memancing korban dengan alasan ada pekerjaan lepas (freelance) di tempat usaha miliknya, yaitu Fotocopy Jaya Makmur di Dusun Jedong, Desa Urangagung, Kecamatan/Kabupaten Sidoarjo.

Dan Sabtu (26/7/2025) sekitar pukul 16.45 WIB, Sevi datang ke lokasi sesuai janji. Tanpa memberitahu siapa pun tujuannya, Sevi masuk ke dalam toko dan langsung diajak SR ke ruang kerja. 

Di ruangan itulah pelaku menjalankan aksinya. Tanpa banyak bicara, SR memukul korban secara brutal menggunakan alat pemotong kertas ke belakang kepala.

Korban sempat mencoba melawan, namun SR terus menghantamkan alat berat tersebut hingga Sevi tak berdaya dan akhirnya meninggal di tempat.

Dari hasil otopsi sementara yang dilakukan oleh tim forensik, ditemukan cairan berwarna putih pada tubuh korban. Namun, pihak kepolisian belum dapat memastikan jenis cairan tersebut. Sampel telah dikirim ke laboratorium forensik untuk diteliti lebih lanjut.

Kapolres juga menyampaikan bahwa pihak keluarga mulai mencemaskan Sevi ketika tidak kunjung pulang hingga malam hari. 

Sang ibu, tante, dan sepupunya mencoba menghubungi korban setelah pukul 22.00 WIB, namun tak mendapat jawaban. Sevi berpamitan kepada ibunya sekitar pukul 16.00 WIB tanpa menyebutkan tujuan.

Korban diketahui belum menikah dan tidak memiliki anak. "Dalam beberapa hari ini kami akan melakukan rekonstruksi mengetahui peran-peran pelaku, apabila memungkinkan ada pelaku lainnya," tutupnya. *****

 

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved