Berita Viral

Sosok Sekdin Disdikbud Madiun yang Gerak Cepat Bantu Siswa SMP Dikeluarkan Usai 2 Hari Masuk

Sekdin Disdikbud Kabupaten Madiun, Moch Hasan, turun tangan membantu siswa SMP yang viral dikeluarkan setelah 2 hari masuk.

Tribun Bali
SISWA SMP DIKELUARKAN - Ilustrasi Siswa SMP. Viral Siswa SMP di Madiun Dikeluarkan Usai 2 Hari Masuk. 

SURYA.co.id - Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Madiun, Moch Hasan, turun tangan membantu siswa SMP yang viral dikeluarkan setelah 2 hari masuk.

Pihaknya sudah menyelesaikan masalah ini, yang merupakan kelalaian pihak sekolah.

Hasan juga membeberkan kronologi insiden ini bisa terjadi.

Kasus ini berawal saat Kartini mengalami pengalaman pahit setelah anaknya yang sudah mengikuti masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) di SMPN 2 Dagangan tiba-tiba dikeluarkan lantaran dinyatakan tidak terdaftar sebagai siswa baru. 

Tak terima dengan tindakan manajemen SMPN 2 Dagangan, Kartini menceritakan pengalaman pahitnya di media sosial.

Curhatan Kartini menjadi viral dan mendapatkan perhatian dari nitizen.

Baca juga: Penyebab Siswa SMP di Madiun Dikeluarkan Setelah 2 Hari Masuk Sekolah, Disebut Nama Tak Terdaftar

Kartini yang dikonfirmasi Kamis (24/7/2025) mengaku sudah melengkapi semua persyaratan pendaftaran siswa baru di SMPN 2 Dagangan.

Bahkan anaknya sudah mendapatkan seragam dan mengikuti MPLS hingga selesai.

“Saya sudah mengisi formulir pendaftara dan persyaratan lengkap. Anak saya pun sudah mendapatkan seragam sekolah, mengikuti MPLS dan diabsen,” kata Kartini.

Terakhir, putra kandungnya sudah mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM) pada hari Senin (21/7/2025) dan Selasa (22/7/2025).

Tak dinyana, dua hari mengikuti KBM, manajemen SMP Negeri 2 Dagangan mengeluarkan anaknya dari sekolah dengan dalih tidak terdaftar.

“Anak saya dikeluarkan dengan alasan tidak terdaftar. Padahal saat itu masih sementara mengikuti pelajaran di dalam kelas."

"Saat hari yang sama ada murid baru yang masuk, sama-sama di kelas 7A tempat anak saya di situ,” cerita Kartini.

Bagi Kartini, kejadian itu menjadi janggal lantaran panitia SPMB ataupun manajemen SMPN 2 Dagangan tidak menjelaskan secara transparan putranya dinyatakan tidak terdaftar.

Padahal putranya sudah mendaftar saat SPMB dibuka. 

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved