SURYA Kampus

Sosok Maria Elisabeth Ponda, Anak Buruh Pabrik yang Diterima Kuliah Gratis di Kedokteran UGM

Di tengah keterbatasan ekonomi, semangat Maria Elisabeth Ponda (18) untuk mengejar impian tetap menyala. 

Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
Laman UGM
DITERIMA - Maria Elisabeth Ponda, yang diterima di Fakultas Kedokteran Universitasi Gadjah Mada (UGM) 

SURYA.CO.ID - Di tengah keterbatasan ekonomi, semangat Maria Elisabeth Ponda (18) untuk mengejar impian tetap menyala. 

Ia membuktikan bahwa terlahir dan besar di wilayah Timur Indonesia, tepatnya di Merauke, Papua Selatan, tak menghalangi langkahnya mengenyam pendidikan tinggi. 

Gadis yang akrab disapa Erlin ini diterima di Program Studi (Prodi) Kedokteran, Fakultas Kedokteran, Keperawatan, dan Kesehatan Masyarakat Universitas Gadjah Mada (FK-KKMK UGM).

Selain itu, dia juga mendapat Beasiswa UKT Pendidikan Unggul Bersubsidi 100 persen atau UKT Nol dari UGM.

Pencapaian ini membuat orang tuanya, Albertus Dominikus Dei (48) dan Fereonika Sa (40), bangga. 

Erlin menceritakan, ia tinggal menumpang di rumah keluarga di Merauke, karena bersekolah di SMAN 1 Merauke.

Ayahnya bekerja sebagai buruh harian di sebuah perusahaan sawit di Distrik Wasur, yang berjarak 66 kilometer dari Kota Merauke. 

Ibunya pun turut menemani di sana.

“Ibu ikut menemani Ayah di Wasur karena Ayah ada sakit jadi memang harus ditemani."

"Ayah punya darah tinggi, dan memang harus ada Ibu untuk menyiapkan makan, dan lain-lain,” jelasnya, dikutip SURYA.CO.ID dari laman UGM.

Baca juga: Rekam Jejak Letda Bisyarah, Peraih Gelar Anindya Wiratama Pertama dari Akmil, Bikin Bangga Keluarga

Kondisi ini membuat Erlin harus menjalani hari-hari sekolah secara mandiri lantaran kedua orang tuanya hanya kembali ke Merauke saat ada waktu luang saja.

Tak hanya berjuang secara akademik, ia juga belajar mengelola tanggung jawab sebagai remaja yang menjalani pendidikan jauh dari orang tua.

Meski demikian, Erlin selalu memegang prinsip dari kedua orang tuanya untuk tetap kuat dan berjuang.

“Karena saya anak satu-satunya, orang tua saya selalu bilang, kalau kamu bisa berdiri di kakimu sendiri, pertahankan itu."

"Karena nanti, kalau bukan diri sendiri yang berjuang, siapa lagi?” tutur Erlin, mengingat pesan ayahnya .

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved