Kebun Raya Mangrove Surabaya Resmi Bergabung WMC dan BGCI
Kebun Raya Mangrove Surabaya, Jatim, resmi bergabung dalam World Mangrove Center (WMC) dan Botanic Gardens Conservation International (BGCI).
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID, SURABAYA - Kebun Raya Mangrove (KRM) Surabaya, Jawa Timur (Jatim), resmi bergabung dalam World Mangrove Center (WMC) dan Botanic Gardens Conservation International (BGCI).
Predikat baru ini, menjadi komitmen Kota Surabaya mendukung pelestarian ekosistem mangrove dan keanekaragaman tanaman global.
WMC merupakan inisiatif nasional Indonesia yang bergerak dalam konservasi mangrove, termasuk aspek riset, rehabilitasi ekosistem dan kolaborasi internasional.
WMC menjadi pusat mangrove internasional, yang dikembangkan oleh Pusat Standardisasi Instrumen Pengelolaan Hutan Berkelanjutan (Pustarhut–KLHK) bekerja sama dengan Pemerintah Jerman.
Sedangkan BGCI merupakan organisasi global yang memfasilitasi konservasi tanaman melalui jaringan kebun botani dan mendorong praktik terbaik, pendidikan dan advokasi kebijakan konservasi tanaman di seluruh dunia. Organisasi ini berperan dalam mengoordinasikan kerja konservasi tanaman secara global.
Deputi Bidang Pemanfaatan Riset dan Inovasi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), R Hendrian, mengatakan bahwa peluang keterlibatan Indonesia dalam World Mangrove Center (WMC) sangat besar. Hal itu, karena Indonesia memiliki luas hutan mangrove terbesar di dunia.
"Peluang ini harus dilihat sebagai peluang yang sangat baik, bukan hanya bagi KRM Surabaya, tetapi juga bagi Indonesia,” ujar Hendrian pada Workshop Nasional bertema 'Kebun Raya Mangrove Surabaya Kurangi Emisi Karbon dan Mendukung Ketahanan Pangan untuk Negeri', Sabtu (26/7/2025).
Tak hanya menjadi bagian dari MWC, KRM Surabaya secara resmi juga masuk sebagai anggota organisasi dunia BGCI.
Mewakili Kota Surabaya dan Indonesia, BRIN berharap peluang ini harus dimanfaatkan sebagai komitmen bersama menjaga kelestarian.
"BRIN sebagai pembina kebun raya di Indonesia, tentu berharap,, kesempatan ini dapat dimaksimalkan oleh Pemkot Surabaya dan KRM untuk membawa nama Indonesia ke panggung dunia,” katanya.
KRM Surabaya saat ini baru berusia 2 tahun. Menurutnya, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Surabaya telah berhasil mengubah kawasan mangrove menjadi lebih optimal dalam waktu singkat.
"Luas lahan terbangun dan termanfaatkan saat ini sudah cukup luas. Ini merupakan salah satu prestasi yang layak diapresiasi,” tutur Hendrian.
Infrastruktur KRM Surabaya juga menunjukkan kemajuan yang membanggakan. Baginya, keberhasilan KRM Surabaya ini bukan hanya dari sisi infrastruktur, tetapi juga keterlibatan aktif dalam jejaring kerja sama internasional.
"Semua prestasi itu, kami catat, kami amati dan kami menyimpulkan bahwa Kebun Raya Mangrove Surabaya memang layak untuk mendapatkan apresiasi dan catatan yang istimewa,” ucapnya.
Kolaborasi antara Pemkot Surabaya dengan berbagai pihak, dinilai menjadi kunci keberhasilan dalam pengelolaan kawasan konservasi ini.
Surabaya
Kota Surabaya
Berita Surabaya
Kebun Raya Mangrove Surabaya
World Mangrove Center (WMC)
Botanic Gardens Conservation International (BGCI)
BRIN
R Hendrian
Ristianto Pribadi
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi
SURYA.co.id
Karier Meroket di Era Jokowi, Ini Sepak Terjang Arief Prasetyo Kepala Bapanas yang Dicopot Prabowo |
![]() |
---|
Satu Santri Asal Bangkalan Korban Musala Ponpes Al Khoziny Teridentifikasi, Cucu Menteri P3A |
![]() |
---|
Rubicon Berplat Nomer Palsu Parkir Di Halaman Polrestabes Makassar Sosok Ini Pemiliknya |
![]() |
---|
2 Alasan Menkeu Purbaya Berencana Bubarkan Satgas BLBI Bentukan Jokowi, Kritik Keras Soal Kinerja |
![]() |
---|
Daftar Kereta Api Ekonomi New Generation Terbaru per Oktober 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.