Danantara Tidak Bantu PSEL Benowo, Surabaya Tetap Berinovasi Memanfaatkan Residu Gasifikasi Sampah

Meskipun menggunakan teknologi lama, Surabaya tetap menjadi kota percontohan nasional pengolahan sampah menjadi energi listrik.

Dokumentasi Pemkot Surabaya
PSEL BENOWO - Sebuah truk pengangkut sampah melintas di depan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PSEL) Benowo Surabaya. PSEL tersebut masih mengandalkan teknologi gasifikasi (mengubah sampah menjadi gas dengan cara dipanaskan). 

SURYA.CO.ID, KOTA SURABAYA - Instalasi pembangkit Pengolahan Sampah Energi Listrik (PSEL) di TPA Benowo menjadi andalan Pemkot Surabaya dalam mengelola sampah. 

Menjadi salah satu percontohan nasional, program PSEL tersebut diharapkan segera mendapat intervensi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melalui Danantara.

Apabila bantuan tersebut diberikan, maka diharapkan dapat memperbarui sistem produksi listrik pada PSEL tersebut. 

Dari yang sebelumnya mengandalkan teknologi berbasis gasifikasi (mengubah sampah menjadi gas dengan cara dipanaskan), berubah menggunakan teknologi insinerasi (mengubah sampah menjadi energi panas menggunakan oksigen).

"Kita berharap menjadi bagian dari Danantara untuk menggunakan insinerasi. Karena insinerasi ini adalah teknologi yang terbarukan, kan gasifikasi sudah agak lama (usang) ini,” kata Wali Kota Surabaya, Eri Cahhyadi, Minggu (12/10/2025).

Menurutnya, pembaruan teknologi tersebut paling cepat baru dilakukan pada 2032 mendatang. Sebab, saat ini perjanjian kerjasama dengan pihak ketiga sebagai pengelola PSEL masih berjalan. 

"Nah, nanti setelah berakhir 2032, kita bisa ke sana (menggunakan insinerasi)," tandas mantan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini.

Meskipun menggunakan teknologi lama, Surabaya tetap menjadi kota percontohan nasional pengolahan sampah menjadi energi listrik.

Sebab teknologi pengolahan sampah yang digunakan di PSEL Benowo tergolong ramah lingkungan.

Karena telah memiliki PSEL percontohan, Surabaya tidak masuk dalam rencana pemerintah pusat untuk tahap awal pembangunan fasilitas Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL). Di luar Surabaya, ada 10 wilayah sebagai fokus utama program tersebut.

Ke-10 wilayah tersebut meliputi DKI Jakarta (4 titik), Bali, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, Bogor Raya, Tangerang, Semarang Raya, Medan, dan Jawa Barat yang mencakup Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Sumedang, dan Kabupaten Garut.

Ke-10 daerah tersebut akan mendapatkan bantuan teknologi insinerasi dari Danantara.

“Untuk perpres (peraturan presiden) insinerasi ini ada di 10 kota selain Kota Surabaya, yang menghasilkan sampah 10 ton per hari,” kata Ketua Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) ini.

Apabila telah digunakan, teknologi insinerasi dinilai lebih rendah residu daripada menggunakan gasifikasi (data Kementerian Lingkungan Hidup (LH)). Sehingga, ke-10 kota tersebut sekaligus akan menjaga kualitas lingkungan.

Meskipun masih menggunakan gasifikasi, Pemkot Surabaya akan terus berinovasi untuk mengurangi residu yang dihasilkan dari pengolahan sampah di PSEL Benowo

Sumber: Surya
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved