Berita Viral

Sosok Wakil Ketua MUI Bangkalan yang Mampu Ciptakan Bebas Sound Horeg, Sepakat Tanpa Ribut

Inilah sosok Wakil Ketua MUI Bangkalan yang berhasil rangkul pengusaha sound system hingga sepakat tanpa sound horeg di wilayahnya.

SURYA.co.id - Inilah sosok Wakil Ketua MUI Bangkalan yang berhasil rangkul pengusaha sound system hingga sepakat tanpa sound horeg di wilayahnya.

Dia adalah KH Mohammad Nasih Aschal

Di tengah polemik yang mencuat pasca diterbitkannya fatwa haram penggunaan sound horeg oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur, situasi di Kabupaten Bangkalan justru tetap tenang dan kondusif.

Tak terdengar perdebatan sengit seperti yang terjadi di sejumlah daerah lain, termasuk Pasuruan.

Kondisi damai ini tak lepas dari inisiatif MUI Bangkalan yang mengedepankan pendekatan dialog.

Pada Selasa (22/7/2025), MUI Bangkalan mengundang para pelaku usaha sound system untuk berdiskusi bersama di Kantor Pondok Pesantren Syaikhona Kholil, Kelurahan Demangan, Kota Bangkalan.

Baca juga: Hindari Keluhan Akibat Bising, Pemkab Kediri Bahas Aturan Sound Karnaval Jelang Agustusan

Pertemuan ini menjadi bagian dari agenda Rapat Komisi Fatwa MUI Bangkalan.

Meski hingga saat ini belum ditemukan praktik sound horeg di wilayah Bangkalan, MUI setempat tetap menganggap penting adanya pemahaman bersama atas substansi fatwa MUI Jatim Nomor 1 Tahun 2025.

Fatwa tersebut melarang penggunaan sound system secara berlebihan yang menimbulkan kebisingan ekstrem.

“Kami menemukan titik terang. Secara prinsip, pelaku usaha sound system di Bangkalan dapat menerima isi fatwa.

Masyarakat pun kami imbau untuk menghormati, menerima, dan menjunjung tinggi fatwa tersebut,” terang Wakil Ketua MUI Bangkalan, KH Mohammad Nasih Aschal.

Ia juga menegaskan bahwa larangan serupa telah direspons oleh Polda Jatim dalam bentuk aturan yang lebih teknis.

Hal ini mencerminkan komitmen bersama untuk menjaga ketertiban umum dan kenyamanan warga.

“Fatwa ini hadir bukan untuk membatasi ruang gerak masyarakat, tetapi sebagai ikhtiar menjaga harmoni sosial agar aktivitas keagamaan, sosial, dan ekonomi berjalan tanpa gangguan,” tambahnya.

Karena itu, MUI Bangkalan mengajak para pelaku usaha untuk ikut mengawal penerapan fatwa, sehingga keberadaan sound system tidak menimbulkan keresahan publik.

Baca juga: Polres Ngawi Akan Tindak Tegas Penggunaan Sound Horeg : Ganggu Ketenangan dan Ketertiban Masyarakat

“Di Bangkalan, sejauh ini tidak ada penggunaan sound horeg. Yang ada hanyalah kegiatan kontes sound yang tidak termasuk dalam kategori yang dilarang dalam fatwa MUI Jatim,” jelas Kiai Nasih.

Senada dengan itu, Imam Syafii, salah satu perwakilan pengusaha sound system di Bangkalan, menegaskan bahwa komunitasnya mendukung penuh fatwa tersebut.

“Kami menghargai keputusan MUI Jatim dan memastikan tidak ada praktik sound horeg di Bangkalan. Kegiatan kami lebih pada ajang kontes sebagai sarana silaturahmi antar pengusaha sound,” ujarnya.

Sosok Mohammad Nasih Aschal

SEPAKAT TANPA HOREG - Wakil Ketua MUI Bangkalan, KH Mohammad Nasih Aschal bersama sejumlah perwakilan pengusaha sound system dalam Rapat Komisi Fatwa MUI Bangkalan di Kantor Ponpes Syaikhona Kholil, Kelurahan Demangan, Selasa (22/7/2025).
SEPAKAT TANPA HOREG - Wakil Ketua MUI Bangkalan, KH Mohammad Nasih Aschal bersama sejumlah perwakilan pengusaha sound system dalam Rapat Komisi Fatwa MUI Bangkalan di Kantor Ponpes Syaikhona Kholil, Kelurahan Demangan, Selasa (22/7/2025). (surya/ahmad faisol (edo))

Mohammad Nasih Aschal, yang akrab disapa Ra Nasih, adalah sosok yang dikenal luas sebagai salah satu kader muda Nahdlatul Ulama (NU) yang mencerminkan perpaduan antara dunia pesantren, politik, dan akademik.

Lahir dan besar di lingkungan pesantren, Ra Nasih tumbuh sebagai pribadi religius yang aktif menyuarakan nilai-nilai keislaman moderat melalui berbagai medium, baik di ruang publik maupun media sosial.

Menempuh pendidikan tinggi hingga meraih gelar Magister Pendidikan (M.Pd.), Ra Nasih tak hanya dikenal sebagai cendekiawan muda, tetapi juga seorang politisi yang energik

. Ia menjabat sebagai Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur dari Partai Nasional Demokrat, mewakili Daerah Pemilihan (Dapil) Jatim XIV yang meliputi wilayah Madura: Bangkalan, Sampang, Pamekasan, dan Sumenep.

Kiprahnya di parlemen daerah tidak hanya terbatas pada aktivitas legislatif.

Ra Nasih juga aktif terjun langsung ke masyarakat, menyerap aspirasi warga melalui kegiatan reses dan berbagai forum dialog.

Ia kerap hadir di tengah masyarakat desa, berdialog langsung dengan tokoh lokal dan warga kecil, memperlihatkan pendekatan yang inklusif dan membumi.

Tak kalah penting, Ra Nasih juga dikenal sebagai figur yang peka terhadap perkembangan zaman.

Ia memanfaatkan media sosial seperti Instagram, TikTok, dan Facebook untuk menyampaikan gagasan, menjalin komunikasi, dan membangun kedekatan dengan generasi muda.

Akunnya telah diikuti puluhan ribu orang yang antusias terhadap pandangannya mengenai politik, pendidikan, dan keislaman.

Sebagai seorang kiai muda, politisi, sekaligus akademisi, Mohammad Nasih Aschal adalah representasi generasi penerus NU yang mampu menjembatani nilai-nilai tradisi dengan dinamika zaman modern. Perpaduan karakter itu membuatnya kerap disebut sebagai "paket lengkap kader muda NU."

>>>Update berita terkini di Googlenews Surya.co.id

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved