Bangkit Pasca Kasus Korupsi, Perumda Panglungan Jombang Fokus Tanam Tembakau dan Semangka

“Kami berterima kasih atas dukungan Bupati Jombang, H Warsubi. Sesuai arahannya, gaji pegawai menjadi prioritas utama,” beber Agus.

Penulis: Anggit Puji Widodo | Editor: Deddy Humana
surya/Anggit Puji Widodo (anggitkecap)
MUSIM TANAM - Perumda Panglungan Jombang memiliki areal tanam di Kecamatan Wonosalam, dengan tembakau dan semangka yang dipilih jadi komoditas utama. 


SURYA.CO.ID, JOMBANG - Panasnya kasus korupsi berupa kredit bermasalah dengan Bank UMKM Jatim, tidak lantas membuat kegiatan Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Panglungan berhenti.

Sebaliknya, BUMD milik Pemkab Jombang itu mencoba bangkit dengan motivasi dari direktur barunya, Agus Mujiono dengan memulai musim tanam baru. Komoditas yang dipilih adalah tembakau dan semangka.

Keduanya dipilih bukan hanya karena masa tanam yang relatif pendek dan hasil jual yang menjanjikan, tetapi juga kaena cocok dengan kondisi lahan setempat.

“Ini bagian dari pemulihan. Kami butuh tanaman strategis yang cepat panen dan punya pasar stabil,” ucap Agus saat dikonfirmasi, Jumat (11/7/2025).

Langkah ini bukan sekadar upaya peningkatan produksi, namun juga bentuk dari perbaikan citra BUMD yang sempat tercoreng. 

Agus yang dilantik menggantikan direktur terdahulu karena terjerat korupsi, menegaskan bahwa ia ingin membawa Perumda Panglungan ke jalur yang sehat dan transparan.

Ia menyebutkan bahwa konsep pertanian yang digunakan adalah blocking system, sebuah metode tanam yang membagi lahan ke dalam zona-zona berdasarkan jenis tanaman. 

Dengan cara ini, diversifikasi tanaman tetap berjalan, sekaligus mengurangi resiko gagal panen. “Kami tidak ingin ada lahan yang menganggur. Pola agroforestri terpadu ini memungkinkan produksi berkelanjutan dan lebih efisien secara biaya,” ungkapnya.

Agus juga memastikan bahwa hak-hak pegawai yang sempat terabaikan akibat kasus hukum sebelumnya telah dipulihkan.

Gaji yang tertunda selama lima bulan, menurutnya, sudah dibayarkan lunas kepada 10 pegawai aktif. Dana pembayaran berasal dari hasil panen kopi dan cengkeh sebelumnya.

“Kami berterima kasih atas dukungan Bupati Jombang, H Warsubi. Sesuai arahannya, gaji pegawai menjadi prioritas utama,” beber Agus.

Lebih lanjut, hasil panen kini dijual langsung ke pemroses utama tanpa perantara. Langkah ini menurutnya mampu meningkatkan harga jual sekaligus mengurangi potensi kebocoran keuntungan.

Dengan strategi ini, Agus optimistis bahwa Perumda Panglungan bisa kembali menunjukkan performa terbaiknya. Ia berharap, publik mulai melihat BUMD ini sebagai lembaga yang bersih, produktif, dan layak dipercaya.

“Panglungan bukan lagi cerita lama tentang kegagalan. Kami ingin membuktikan bahwa dari keterpurukan pun, perusahaan daerah bisa bangkit dan memberikan manfaat nyata untuk masyarakat,” pungkasnya. *****

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved