Berita Viral
Sosok Eks Intelijen yang Blak-blakan Sebut Ijazah Jokowi Palsu, Pernah Dekat Mantan Danjen Kopassus
Sosok mantan intelijen, Sri Radjasa Chandra, jadi sorotan usai blak-blakan menyebut ijazah Jokowi palsu. Pernah dekat dengan eks Danjen Kopassus.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Putra Dewangga Candra Seta
SURYA.co.id - Sosok mantan intelijen, Sri Radjasa Chandra, jadi sorotan usai blak-blakan menyebut ijazah Jokowi palsu.
Pensiunan TNI tersebut ternyata memiliki rekam jejak cukup bagus.
Ia pernah dekat dengan mantan Danjen Kopassus, Soenarko.
Diketahui, Kolonel (purn) Sri Rdjasa Chandra ikut angkat bicara terkait kasus ijazah Jokowi.
Hal ini disampaikan Sri Radjasa melalui video yang diunggah kanal YouTube Forum Keadilan, pada Kamis (10/7/2025).
Dalam pernyataannya, Sri Radjasa menyebut bahwa Pasar Pramuka di Jakarta dikenal sebagai lokasi pembuatan berbagai jenis dokumen palsu, termasuk ijazah.
Baca juga: Setelah Kasus Ijazah Jokowi Naik Penyidikan, Eks Intelijen Mendadak Muncul dan Ungkap Hal Ini: Palsu
Ia menyatakan bahwa praktik tersebut sudah berlangsung sejak dekade 1990-an.
“Ahlinya (pembuat ijazah palsu) ada di belakang kios-kios itu,” ujar Sri Radjasa.
Menurutnya, tarif pembuatan ijazah palsu pada masa itu mencapai Rp8 juta, khususnya untuk ijazah universitas swasta.
Ia juga menyebut bahwa harga ijazah dari perguruan tinggi negeri bisa berbeda.
Lebih lanjut, Sri Radjasa menyampaikan pendapatnya soal keaslian ijazah Presiden Jokowi.
Ia mengaku telah meneliti sejumlah dokumen dan menemukan indikasi yang membuatnya yakin bahwa ijazah tersebut tidak asli.
“Saya sekarang sudah yakin bahwa itu palsu,” kata Sri Radjasa, merujuk pada pernyataan Beathor Suryadi yang sebelumnya juga mengaitkan Pasar Pramuka dengan isu ini.
Sri Radjasa mengklaim pernah berdiskusi dengan pakar forensik digital Rismon Sianipar, yang juga menyuarakan keraguan terhadap keaslian dokumen pendidikan Jokowi.
Ia menilai, hilangnya sejumlah dokumen seperti skripsi dan lembar penilaian akademik memperkuat dugaan tersebut.
Dalam pernyataan yang sama, Sri Radjasa juga menyebut nama Paiman Raharjo, mantan Wakil Menteri Desa dan relawan Sedulur Jokowi, sebagai pihak yang diduga mengetahui proses pembuatan ijazah tersebut. Ia mengaku memperoleh informasi itu dari sumber yang mengaku berasal dari lingkungan Pasar Pramuka.
“Begitu saya angkat masalah ini, begitu kelabakannya Paiman,” tambahnya.
Baca juga: Beda Reaksi Kubu Jokowi dan Roy Suryo Cs Kasus Ijazah Palsu Naik Penyidikan, Dr Tifa Sindir Begini
Sri Radjasa juga mengkritik sikap Presiden Jokowi yang dianggap enggan menunjukkan ijazah asli secara terbuka.
Menurutnya, kasus ini bisa segera selesai jika dokumen asli ditampilkan ke publik.
Adapun terkait waktu pembuatan ijazah yang diduga tidak sah tersebut, ia menduga dilakukan sekitar tahun 2012 hingga 2014.
Sosok Sri Radjasa Chandra
Kolonel Infanteri (Purn.) Sri Radjasa Chandra adalah sosok yang unik dalam lanskap militer dan wacana publik Indonesia.
Ia bukan sekadar mantan perwira intelijen TNI Angkatan Darat, melainkan juga seorang penulis dan pengamat yang kerap menyuarakan perspektif tajam mengenai isu-isu strategis, politik, dan sosial.
Karier militernya terentang panjang, dengan banyak dihabiskan di wilayah Aceh pada masa konflik.
Sri Radjasa sempat menjabat di lingkungan Kodam Iskandar Muda sebagai staf intelijen dan pernah dekat dengan Mayjen (Purn) Soenarko, Pangdam IM periode 2008–2009.
Dalam kapasitasnya sebagai Pabandya Pengamanan, ia banyak terlibat dalam operasi-operasi sensitif.
Namun yang menarik, Sri Radjasa juga dikenal menaruh perhatian besar pada aspek kemanusiaan di tengah dinamika militer.
Hal ini tergambar jelas dalam bukunya yang cukup dikenal, Intel Juga Manusia. Buku ini menyajikan sisi lain dari aparat intelijen—bukan hanya sebagai mesin pengumpul informasi, melainkan juga sebagai individu yang berempati, berhadapan dengan penderitaan rakyat sipil, dan tak jarang menjadi jembatan antara pihak bersenjata dan masyarakat yang terjebak di tengah konflik.
Reaksi Kubu Jokowi dan Roy Suryo Cs Kasus Ijazah Palsu Naik Penyidikan
Sementara itu, Kasus tudingan ijazah palsu Jokowi naik penyidikan menuai respons dari kubu Jokowi dan Roy Suryo Cs.
Kubu Jokowi tampak merespons santai hal ini.
Namun, kubu Roy Suryo Cs justru ketar-ketir sambil melontarkan sindiran.
Diketahui, Polda Metro Jaya resmi menaikkan status kasus tudingan ijazah palsu Jokowi dari penyelidikan menjadi penyidikan.
Peningkatan status perkara ini berdasarkan hasil gelar perkara oleh penyidik Subdit Keamanan Negara Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kamis (10/7/2025).
Lantas, seperti apa beda reaksi kubu Jokowi dan kubu Roy Suryo Cs.
- Kubu Jokowi Santai
Kubu Presiden RI ke-7, Joko Widodo (Jokowi) merespon santai soal ditingkatkannya status kasus dugaan pencemaran nama baik terkait tudingan ijazah palsu dari penyelidikan ke penyidikan.
Kuasa hukum Jokowi, Rivai Kusumanegara mengatakan hal itu menandakan laporan yang dibuat kliennya benar.
"Ditingkatkannya ke tahap penyidikan menandakan pengaduan yang disampaikan Pak Jokowi mengandung kebenaran dan merupakan tindak pidana," kata Rivai, Jumat (11/7/2025), melansir dari Tribunnews.
Dia mengungkap harapan Jokowi setelah dinaikkan statusnya ke penyidikan. Jokowi meminta agar nantinya namanya dipulihkan dari semua tudingan.
"Dengan upaya hukum tersebut Pak Jokowi mengharapkan nama baiknya dipulihkan dan keaslian ijazah dikukuhkan pengadilan," ucapnya.
Lebih lanjut, Rivai mengatakan nantinya pihaknya akan terus mengawal kasus ini hingga selesai.
"Sebagai penasihat hukum korban, kami akan memonitor perkara tersebut hingga ke pengadilan. Sehingga pada saatnya terdapat kepastian hukum," tuturnya.
2. Kubu Roy Suryo Cs Lontarkan Sindiran
Pegiat media sosial, Tifauzia Tyassuma alias Dokter Tifa, merasa heran dengan kubu Joko Widodo (Jokowi) yang ingin segera merampungkan penyelidikan kasus pencemaran nama baik dalam kasus tudingan ijazah palsu Jokowi.
Sebelumnya, kubu Jokowi memang ingin Polda Metro Jaya segera menuntaskan laporan Jokowi itu, layak naik ke penyidikan dan menetapkan tersangka atas kasus tudingan ijazah palsu tersebut.
Dokter Tifa pun mempertanyakan sikap kubu Jokowi itu, karena dia menilai tidak ada hal urgen dalam kasus ini, sehingga perlu segera dinaikkan ke tahap penyidikan.
"Ya, kalau kita ini bukan soal segera-segera ya. Saya cuma pengin bertanya juga, kenapa sih buru-buru amat? Apa kasus kegawatdaruratan dari masalah ini gitu loh," ungkapnya, setelah memberikan klarifikasi mengenai pencemaran nama baik dalam kasus tudingan ijazah palsu Jokowi di Polda Metro Jaya, Jakarta, pada Jumat (11/7/2025), dikutip dari YouTube Kompas TV.
"Kenapa mesti buru-buru ya kan, kok buru-buru ingin menaikkan (ke penyidikan) kayak seakan-akan buru-buru ingin memenjarakan kami itu, apa sih urgensinya gitu loh," sambungnya.
Menurut dokter Tifa, kasus yang dilaporkan oleh kubu Jokowi ini bukanlah suatu perkara yang urgen, seperti kasus teroris yang bisa membahayakan keamanan negara.
"Kejar target apa sih gitu loh. Umur siapa sih yang mau dikejar? Kan bukan suatu kasus yang urgen gitu loh. Kalau misalnya kayak teroris atau apa yang ngebom dan segala macam urgen lah bagi keamanan negara kita," katanya.
Sebenarnya, kata Dokter Tifa, kasus ini akan segera selesai jika ijazah Jokowi itu ditunjukkan langsung.
"Ini kan sebuah dokumen yang kita secara penelitian kami sebagai para ilmuwan itu sedang melakukan penelitian terkait dengan inkonsistensi yang tadi saya sampaikan dan simpel sekali ya ijazahnya hadir kan begitu selesai gitu kan ya," paparnya.
Namun, dokter Tifa mengatakan, kubu Jokowi justru terkesan buru-buru ingin kasus ini naik ke tahap penyidikan.
Apalagi, pasal-pasal yang digunakan dalam kasus ini disebutnya tidak relevan, sehingga dokter Tifa menduga kubu Jokowi memang dari awal berniat tidak baik dengan orang-orang yang melaporkan ijazah palsu tersebut.
"Tapi kenapa buru-buru ingin segera menaikkan kasus ini ke arah yang lebih lanjut dan sebagainya itu untuk apa gitu."
"Lagi pula menggunakan pasal-pasal yang sangat tidak relevan dan memang niatnya itu tidak baik gitu loh kepada kami semua gitu," ungkap dokter Tifa.
berita viral
ijazah Jokowi
Tudingan Ijazah Palsu Jokowi
Kasus Ijazah Jokowi Naik Penyidikan
intelijen
Sri Radjasa Chandra
SURYA.co.id
surabaya.tribunnews.com
Rekam Jejak Hakim I Ketut Darpawan yang Gugurkan PK Silfester Matutina, Raih Antigratifikasi Award |
![]() |
---|
Gelagat Bupati Pati Sudewo Setelah Diperiksa KPK, Masih Ngotot Tak Mau Mundur: Saya Akan Amanah |
![]() |
---|
Siasat Eras, Penculik Bos Bank Plat Merah Hindari Hukuman Berat, Ajukan Justice Collaborator ke LPSK |
![]() |
---|
Ini Dalang Besar Penculikan Bos Bank Plat Merah Menurut Susno Duadji, Cuma Satu, Eksekusinya Ceroboh |
![]() |
---|
Mahfud MD Kritik KPK, Sebut Penangkapan Immanuel Ebenezer Bukan OTT, Ada Indikasi Pencucian Uang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.