Harga Kelapa Murah di Facebook Berujung Peretasan Akun, Warga Bondowoso Tertipu Ratusan Ribu

Ia mentransfer uang sekitar Rp 100.000 kepada pelaku dengan dua kali pengiriman, tetapi itu baru pembayaran untuk biaya kirim.

Penulis: Sinca Ari Pangistu | Editor: Deddy Humana
surya/Sinca Ari Pangistu (Sinca)
TERTIPU BARANG ONLINE - Korban penipuan jual beli kepala via online di Kecamatan Maesan, Kabupaten Bondowoso menunjukkan foto pelaku penipuan, Kamis (10/7/2025). 

SURYA.CO.ID, BONDOWOSO - Penipuan jual beli secara online tanpa bukti fisik, masih terjadi dan memakan korban. Hidayah (25), warga Bondowoso juga tertipu harga kelapa murah yang diunggah di media sosial (medsos) tetapi kemudian akun chattingnya diretas.

Warga Kecamatan Maesan itu menuturkan, awalnya melihat postingan penjualan kelapa di Facebook, Minggu (3/7/2025) lalu. Pemilik akun Facebook itu menawarkan kelapa gelondongan dan kupasan dengan harga miring.

Dalam postingan itu, tertulis kelapa gelondongan dijual Rp 4.000 per butir, dan Rp 6.000 per kupasan. "Karena itu saya segera menghubungi nomor yang tertera. Saya pesan 50 butir dan penjualnya mengatakan dikirim dari Banyuwangi,” tutur Hidayah, Kamis (10/7/2025).

Ia mentransfer uang sekitar Rp 100.000 kepada pelaku dengan dua kali pengiriman, tetapi itu baru pembayaran untuk biaya kirim.

Namun pelaku kembali menghubungi dan meminta share location karena sopir sudah sampai Lumajang. Hidayah mulai curiga. "Dari Banyuwangi kok bisa nyasar ke Lumajang dulu?” tambahnya.

Pelaku berdalih mobil pengangkut rem blong. Ia pun menawarkan pembatalan transaksi dengan cara pengembalian uang, tetapi syaratnya, korban harus video call. Di sinilah aksi tipu-tipu berlanjut.

Saat video call, pelaku meminta Hidayah mengklik tautan dan memberikan kode verifikasi WhatsApp. Tak disangka, kode itu justru dipakai untuk mengambil alih akun korban.

"Saya disuruh tunggu 1 jam dan jangan pegang HP. Tahu-tahu WA saya dipakai menipu teman-teman saya,” ucapnya.

Salah satu korbannya adalah adik kandung Hidayah sendiri. Karena mengira sedang membantu kakaknya, ia mentransfer Rp 500.000 ke rekening pelaku.

Merasa ditipu, Hidayah langsung mengumumkan di medsos bahwa nomor WA-nya diretas. Ia sempat melacak keberadaan pelaku di sekitar Alun-Alun Bondowoso, dekat kafe bernama Tomorrow. Wajah pelaku juga sempat terekam saat video call.

Hidayah berharap masyarakat lebih berhati-hati saat bertransaksi online. Penawaran murah di medsos patut dicurigai, apalagi jika meminta pembayaran tanpa bukti fisik barang. “Jangan mudah percaya, apalagi kalau disuruh kirim kode OTP. Itu jebakan,” pungkasnya. *****

 

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved