Anggaran Terbatas, Bupati Trenggalek Mas Ipin Bentuk Satgas DAYA untuk Tambal Jalan Secara Swadaya

Bupati Trenggalek, Jatim, Mochamad Nur Arifin meluncurkan Satgas DAYA (Satuan Tugas Swadaya Penambalan Jalan, Sungai dan Jaringan), Jumat (4/7/2025).

Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Cak Sur
Istimewa/Dokumentasi Pimpinan Kabupaten Trenggalek
SATGAS DAYA - Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin meluncurkan Satgas DAYA (Satuan Tugas Swadaya Penambalan Jalan, Sungai dan Jaringan) untuk mempercepat rehabilitasi jalan tanpa bergantung sepenuhnya kepada APBD yang sangat terbatas. Satgas DAYA melakukan penambalan jalan di Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Jumat (4/7/2025). 

SURYA.CO.ID, TRENGGALEK - Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin atau Mas Ipin meluncurkan Satgas DAYA (Satuan Tugas Swadaya Penambalan Jalan, Sungai dan Jaringan), Jumat (4/7/2025).

Dengan semangat gotong royong, Mas Ipin mengajak masyarakat untuk berperan serta menjaga kualitas infrastruktur yang dimiliki, di tengah keterbatasan anggaran yang ada. 

Satgas tersebut diharapkan menjadi garda terdepan untuk menambal jalan, sungai dan jaringan menggunakan anggaran yang bersumber dari donasi yang digalang oleh Pemerintah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur (Jatim), bekerja sama dengan BAZNAS Trenggalek. 

Mas Ipin melaunching Satgas Daya tersebut di Kecamatan Watulimo, karena terinspirasi dari sebuah komunitas di kecamatan setempat yaitu G6MAN atau Geneman yang merupakan kependekan dari Gerakan Penambalan Jalan

Geneman beranggotakan dari berbagai kelompok masyarakat seperti pemuda di Watulimo, yang acap kali melakukan aksi penambalan jalan secara swadaya sejak tahu 2020 lalu. 

Tujuannya, adalah untuk meminimalisasi terjadinya kecelakaan lalu lintas dan mengutamakan keselamatan pengguna jalan.

"Ada (kelompok) warga masyarakat yang tidak menunggu terjadinya satu perubahan, tapi masyarakat itulah yang menjadi aktor-aktor perubahan," kata Mas Ipin, Jumat (4/7/2025).

Satgas Daya ini, diharapkan bisa mempercepat rehabilitasi jalan tanpa bergantung sepenuhnya kepada APBD yang sangat terbatas. 

Belum lagi dengan mekanisme perencanaan, penganggaran, hingga lelang yang membutuhkan waktu yang lama.

"Yang jatuh kadung banyak duluan. Rencananya satgas ini akan diperluas, dan nantinya kegotongroyongan ini tidak hanya menggunakan anggaran donasi saja, namun bisa menggunakan pos APBD untuk aktivitas yang bersifat emergency," lanjut politisi PDI Perjuangan ini.

Mas Ipin menyebutkan, sumber dana untuk aksi penambalan jalan kali ini dari donasi masyarakat senilai Rp 1,4 miliar yang dikelola oleh BAZNAS, yang kemudian digunakan untuk belanja bahan baku penambalan jalan.

"Saya senang, teman-teman tidak ada yang tanya ini ada gajinya atau tidak. di saat-saat darurat seperti ini, kegotongroyongan seperti ini yang perlu diutamakan. Semoga jalannya semakin baik, semakin halus," jelas Mas Ipin.

Sementara itu, penasihat G6MAN, Hardi menerangkan Geneman merupakan gerakan swadaya yang terdiri dari berbagai komunitas di Kecamatan Watulimo.

Tujuan utama dari komunitas tersebut, adalah membantu dan kolaborasi dengan pemerintah dalam rangka pengabdian kepada masyarakat terutama penambalan infrastruktur jalan.

"Harapannya ada kolaborasi antara komunitas, masyarakat dan juga pemerintah dalam rangka membantu proses perbaikan infrastruktur yang perlu penanganan cepat dan tepat. Kami berharap, komunitas ini bisa hadir di tengah-tengah masyarakat," jelas Hardi.

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved