Kapal Tenggelam di Selat Bali

Kesaksian Riko, Korban Selamat KMP Tunu Pratama Jaya, Kapal Miring Dan Hitungan Detik Tenggelam

Korban selamat dari insiden tersebut adalah Riko, ia mengungkapkan detik-detik kapal KMP Tunu Pratama Jaya sebelum tenggelam di Selat Bali.

Editor: Wiwit Purwanto
SURYA.co.id/Aflahul Abidin
MENUNGGU KABAR - Keluarga korban menunggu kabar anggota keluarganya yang menjadi korban tenggelam KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali, Kamis (3/7/2025). 

SURYA.CO.ID – Insiden tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali pada Rabu (2/7/2025) sekitar pukul 23.15 WIB menjadi sorotan banyak pihak. Sebagian penumpang selamat namun banyak juga yang meninggal dunia bahkan ada yang belum ditemukan.

Salah satu korban selamat dari insiden tersebut adalah Riko, ia mengungkapkan detik-detik kapal KMP Tunu Pratama Jaya sebelum tenggelam di Selat Bali.

Riko adalah  Anak Buah Kapal (ABK) KMP Tunu Pratama Jaya.

Ia sudah bekerja selama 5 tahun di kapal tersebut, Riko menjelaskan jika kapal mengalami blackout hingga kemudian miring ke kanan dan akhirnya tenggelam.

Saat kejadian, Riko mengaku sedang beristirahat untuk bergantian jaga dengan ABK yang lainnya.

Baca juga: Kisah Perjuangan Suyip Penumpang KMP Tunu Pratama Jaya Lolos dari Maut, Berenang Sekuat Tenaga

"Sekitar setengah 12 malam, kapal udah kerasa kayak miring ke kanan, saya langsung bangun ambil handphone langsung cari posisi tertinggi. Kapal ke kanan saya lari ke kiri karena jika posisi terendah ikut kapal tenggelam," kata Riko.

Setelah kapal benar-benar miring dan tenggelam, Riko berusaha melompat ke laut memanggil semua orang, baik ABK maupun penumpang yang ia lihat.

Setelah terkumpul, barulah ia berusaha menggunakan life raft atau jenis perahu karet seperti pelampung berwarna oranye.

SELAMAT - Sejumlah penumpang yang selamat saat KMP Tunu Pratama Jaya tenggelam di Selat Bali. Upaya pencarian korban terus dilakukan.
SELAMAT - Sejumlah penumpang yang selamat saat KMP Tunu Pratama Jaya tenggelam di Selat Bali. Upaya pencarian korban terus dilakukan. (kolase istimewa/tribun bali)

"Saya naik itu (life raft) bersama belasan orang lainnya yang selamat saat ini.”

“Saat itu situasinya tidak bisa dibayangkan, orang-orang semua sudah kelelahan ada yang muntah, banyak minum air laut dan lain sebagainya hingga tak bisa mengayuh pelampung itu," sambungnya.

Baca juga: 4 Cerita Dramatis Penumpang KMP Tunu Pratama Jaya Lolos dari Maut: Loncat, Terombang-ambing Semalam

Karena kelelahan, belasan orang tersebut hanya bisa pasrah dan menunggu bantuan dari nelayan hingga pagi.

Insiden tenggelamnya Kapal Motor Penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya terjadi pada Rabu (2/7/2025) malam.

Kapal diketahui membawa 65 orang (53 penumpang dan 12 kru) serta 22 unit kendaraan tersebut akan bertolak dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi menuju Pelabuhan Gilimanuk, Bali.

Sekitar 25 menit setelah keberangkatan, atau sekitar pukul 23.20 WIB, kapal dilaporkan mengalami kebocoran di ruang mesin, yang memicu padamnya sistem kelistrikan (blackout).

Tak lama kemudian, kapal kehilangan keseimbangan dan tenggelam di perairan Selat Bali sekitar pukul 23.35 WIB.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved