Kapal Tenggelam di Selat Bali

4 Fakta Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali, Penyebab hingga Identitas 4 Orang Selamat

Saat tenggelam, KMP Tunu Pratama Jaya diketahui mengangkut 60 orang (53 penumpang dan 12 kru), serta 22 kendaraan.

Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Musahadah
kolase surya/aflahul abidin
KAPAL TENGGELAM - Tangis Baihaki (tengah) langsung pecah ketika mengetahui anaknya, Romi Alfa Hidayat, berhasil menyelamatkan diri dalam tragedi Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya, Rabu (2/7/2025). Foto kanan: diduga kapal yang tenggelam. 

"Alhamdulillah keempatnya dalam kondisi sehat. Saat ini mereka berada di Pelabuhan Gilimanuk," katanya.

Rama menjelaskan, penumpang yang merupakan warga Banyuwangi kemungkinan akan dievakuasi ke Banyuwangi. Namun, proses persegeseran itu masih akan dikomunikasikan lebih lanjut.

Kabar selamatnya 4 orang ini disambut tangis haru Baihaki, ayah dari penumpang Romi Alfa Hidayat. 

Baihaki mendapat kabar tentang kapal tenggelam, Kamis (3/7/2025), sekitar subuh. Ia pun mencoba menghubungi anaknya melalui panggilan telepon. Tapi telepon anaknya tak aktif.

Dari rumahnya di Desa/Kecamatan Blimbingsari, Baihaki bersama beberapa anggota keluarga lainnya bergegas menuju ke Pelabuhan Ketapang untuk mencari kabar.

Sesampainya di pusat informasi, ia langsung menanyakan kabar anaknya. Setelah petugas menginformasikan bahwa Romi termasuk satu dari empat orang yang selamat, tangis pun pecah.

"Alhamdulillah, Pak. Saya daritadi binggung. Anak saya enggak ada kabar. Dihubungi enggak bisa," kata Baihaki.

Baihaki menjelaskan, Romi pergi ke Bali bersama beberapa orang tetangganya untuk bekerja. Sang anak bekerja di daerah Kedonganan, Kecamatan Kuta, Kabu Badung.

"Kerjanya musiman. Kalau ada kerjaan, bawa fiber dari Blimbingsari ke Bali. Lalu di sana kerja," sambungnya.

4. Kebingungan keluarga dan kerabat

Para keluarga dan kerabat para penumpang serta kru KMP Tunu Pratama Jaya mulai mendatangi Pelabuhan Ketapang Banyuwangi, Kamis (3/6/2025).

Mereka ingin mencari informasi dan kepastian tentang genggelamnya kapal di Selat Bali itu.

Seorang pria dan wanita menangis di area Pelabuhan Ketapang. Mereka duduk di trotoar dekat kendaraan-kendaraan besar yang tengah terparkir.

"Anakku," kata pria tersebut, kepada seorang anggota polisi yang berada di dekatnya. 

Untuk menenangkan, petugas mengajak mereka berdua masuk ke area kantor ASDP Indonesia Ferry Cabang Ketapang.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved