Pemerintah Impor Sapi, Fraksi PDIP DPRD Jatim Minta Peternak Lokal Disejahterakan, Bukan Dirugikan

Secara umum, Renny mendukung kebijakan ini dengan beberapa catatan penting terkait keberlangsungan peternak lokal

Penulis: Yusron Naufal Putra | Editor: Deddy Humana
Dokumen DPRD Jatim
KRITIK IMPOR SAPI - Ketua Fraksi PDI Perjuangan di DPRD Jatim, Wara Sundari Renny Pramana meminta kebijakan impor sapi tidak berimbas negatif terhadap peternak lokal. 


SURYA.CO.ID, KOTA SURABAYA - Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) DPRD Jatim berharap kebijakan pemerintah yang membuka keran impor sapi tidak berdampak pada peternak lokal. 

Sebaliknya, kebijakan itu harus diikuti dengan perhatian kepada peternak lokal mulai penyediaan bibit unggul hingga penanganan penyakit pada ternak. 

"Pemerintah harus memberikan perhatian khusus agar kebijakan ini tidak merugikan peternak lokal," kata Ketua Fraksi PDIP, Wara Sundari Renny Pramana dalam keterangannya kepada wartawan, Rabu (2/7/2025). 

Sebelumnya, pemerintah pusat mencabut kuota impor sapi hidup guna menjamin ketersediaan pasokan daging hingga susu serta memperkuat ketahanan pangan nasional. 

Secara umum, Renny mendukung kebijakan ini dengan beberapa catatan penting terkait keberlangsungan peternak lokal.

Menurutnya, sapi impor yang masuk biasanya akan disilangkan dengan sapi lokal untuk meningkatkan kualitas bibit ternak domestik. 

Dengan kebijakan yang matang, Renny meyakini tidak akan menimbulkan dampak negatif. Bahkan, terbentuk keseimbangan dan harga baru yang stabil. 

Renny kembali menegaskan, bahwa peternak harus tetap sejahtera dan mampu bersaing di pasar yang makin kompetitif.

“Kami berharap dengan kebijakan ini, kebutuhan daging sapi di Jawa Timur dan Indonesia secara umum dapat terpenuhi tanpa menimbulkan dampak negatif yang besar bagi peternak lokal,” ungkap bendahara  PDIP Jatim ini. 

Senada, anggota Komisi B DPRD Jatim, Ony Setiawan menegaskan, penghapusan kuota impor sapi yang dilakukan pemerintah menjadi langkah strategis harus didukung dengan kebijakan melindungi peternak lokal. 

Ony menegaskan hal ini penting, terlebih Jawa Timur merupakan salah satu lumbung sapi terbesar nasional. Sehingga selayaknya mendapatkan perlindungan khusus dari pemerintah. 

"Jangan sampai sapi impor malah menjatuhkan harga sapi lokal Jatim. Pemerintah juga harus memperhatikan peternak lokal, baik dari segi bibit, kualitas pakan, kesehatan dimonitor betul. Supaya mereka juga bisa bersaing," ucap Ony. ****

Sumber: Surya
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved