Pranaya Yudha Mahardika : Sudah Saatnya Jawa Timur Punya BUMD Khusus Pangan
Anggota Komisi C DPRD Jatim getol mendorong keterlibatan BUMD untuk memastikan Jawa Timur berdaulat secara pangan.
Penulis: Yusron Naufal Putra | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.CO.ID, SURABAYA - Anggota Komisi C DPRD Jatim Pranaya Yudha Mahardika getol mendorong keterlibatan BUMD untuk memastikan Jawa Timur berdaulat secara pangan.
Lantaran pentingnya sektor pangan, Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Jatim ini terus mengusulkan opsi membentuk BUMD baru yang khusus menangani pangan.
"Jawa Timur dengan kedaulatan pangannya, sudah saatnya punya BUMD yang khusus menangani pangan," kata Yudha, sapaan akrab Pranaya saat hadir dalam Podcast DPRD Jawa Timur 'Gebrakan Wakil Rakyat' di Studio Tribun Jatim Network, dikutip Senin (30/6/2025).
Yudha tak menutup mata bahwa beragam upaya sudah dilakukan Pemprov selama ini. Misalnya, saat pandemi lalu meluncurkan program Lumbung Pangan Jawa Timur atau LUPAJA yang digunakan untuk mensuplai kebutuhan pangan.
Saat itu, program tersebut digarap oleh dua BUMD yakni PWU dan JGU. Namun, upaya semacam itu dinilai perlu digenjot lagi.
BUMD khusus pangan dinilai strategis dengan predikat Jawa Timur sebagai lumbung pangan nasional.
Yudha menyebut sebetulnya tak sulit untuk membentuk BUMD Pangan. Cukup mempertimbangkan dua opsi.
Pertama adalah membentuk baru BUMD pangan atau opsi kedua adalah dengan melakukan spin off atau memisahkan Puspa Agro dari JGU.
Sebagai informasi, Puspa Agro merupakan unit usaha dari JGU.
Secara tupoksi, Puspa Agro menangani urusan pangan. Yudha meyakini, ketika menjadi BUMD baru dan mendapat suntikan modal, maka Puspa Agro bisa semakin dioptimalkan untuk menangani urusan pangan.
Pembentukan BUMD Pangan dinilai strategis termasuk untuk menyambut program Koperasi Merah Putih yang saat ini jadi atensi pemerintah pusat.
Dengan jumlah koperasi yang besar di Jawa Timur, BUMD ini bisa mengambil peran.
Yudha getol mendorong Puspa Agro untuk spin off sebagai BUMD baru dengan tujuan agar bisa lebih fokus menangani urusan pangan.
Sebab, JGU sebagai induk menangani banyak sektor baik properti, pergudangan dan sebagainya.
"Memang harus spin off jadi BUMD sendiri yang secara spesifik menangani pangan," kata Yudha dalam podcast yang dipandu oleh Jurnalis Senior Harian Surya Mujib Anwar ini.
Di Kabupaten Banyuwangi, Penjualan Beras SPHP Ditarget 12 Ribu Ton Hingga Akhir 2025 |
![]() |
---|
Warga Perak Surabaya Jadi Pemilik Honda Rebel 1100, Satu-Satunya di Jawa Timur |
![]() |
---|
Organda Jatim Yakin Ada Solusi Bersama atas Penolakan Trans Jatim di Malang Raya |
![]() |
---|
Tujuh Keluarga Korban Kebakaran di Jemur Wonosari Surabaya dapat Santunan |
![]() |
---|
Gresik United Main Imbang Tanpa Gol Lawan Persekabpas Pasuruan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.