Gelar Simulasi Tanggap Darurat SKTT Suramadu, PLN UIT JBM: Tingkatkan Kesiagaan Bersama Stakeholder

PLN UIT JBM menggelar Simulasi Tanggap Darurat Pengamanan SKTT di sepanjang Jembatan Suramadu

Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: irwan sy
PLN UIT JBM
SIMULASI JARINGAN - Petugas dari PLN UIT JBM saat menggelar Simulasi Tanggap Darurat Pengamanan Saluran Kabel Tegangan Tinggi (SKTT) yang membentang di sepanjang jembatan Suramadu. Simulasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan sekaligus menguji koordinasi lintas instansi dalam menangani potensi gangguan terhadap SKTT Suramadu, yang merupakan salah satu objek vital nasional. 

Untuk mendukung deteksi dini, PLN telah memasang sistem pengawasan berbasis teknologi seperti CCTV dan sensor suhu di sepanjang jalur SKTT.

Teknologi ini memungkinkan sistem memberikan peringatan apabila terjadi anomali, seperti lonjakan suhu yang bisa menjadi tanda awal gangguan.

Tak hanya fokus pada penguatan teknis, PLN juga mendorong pembentukan protokol penanganan gangguan terpadu (protap) bersama lintas instansi.

Handy menegaskan pentingnya sinergi antara PLN, TNI AL (Lantamal), Syahbandar, aparat kepolisian, dan pemerintah daerah dalam melindungi SKTT Suramadu.

PLN mencontohkan model pengamanan kabel laut di Selat Bali sebagai best practice, di mana protap kolaboratif antara PLN, Lantamal, dan Syahbandar berhasil menekan potensi gangguan dari lalu lintas kapal.

Model ini dinilai efektif dan dapat diadopsi di wilayah Suramadu.

“Kebetulan dari Lantamal sudah menyampaikan komitmennya untuk mendukung pengamanan jalur SKTT ini. Harapannya, dalam waktu dekat kita bisa mulai implementasi protap kolaboratif seperti yang sudah berhasil di Bali,” tutur Handy.

Dalam jangka panjang, PLN juga tengah menyiapkan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) di Pulau Madura dengan kapasitas sekitar 250 MW yang telah tercantum pada Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) yang disahkan pemerintah pada bulan Mei lalu.

Saat ini, lokasi pembangunan masih dikaji, dengan alternatif di wilayah Guluk-Guluk atau Sumenep.

PLTG ini dirancang sebagai solusi kontinjensi apabila terjadi gangguan pada kabel SKTT, sehingga pasokan listrik untuk Pulau Madura tetap terjaga.

Saat ini, kebutuhan listrik Madura telah mencapai 350 MW dan tumbuh sekitar 7 persen per tahun.

Infrastruktur pembangkitan lokal akan mendukung ketahanan energi di wilayah kepulauan.

“Kami menyusun perencanaan infrastruktur berdasarkan proyeksi beban dan kebutuhan masa depan. Kombinasi antara pengamanan SKTT dan pembangkitan lokal akan menjadikan sistem Madura jauh lebih andal,” pungkas Handy.

PLN UIT JBM berharap melalui kegiatan ini, kesadaran kolektif seluruh pemangku kepentingan terhadap pentingnya pengamanan infrastruktur vital bisa semakin meningkat.

Kolaborasi dan koordinasi lintas sektor menjadi kunci mewujudkan sistem kelistrikan yang aman, andal, dan berkelanjutan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di Madura dan sekitarnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved