Target Giling 2025 Sudah 72 Persen, PG Jatiroto Lumajang Kejar Target Giling 1,1 Juta Ton Tebu

jumlah tebu yang sudah masuk ke meja giling Pabrik Gula (PG) Jatiroto Lumajang mencapai kurang lebih 800 ribu ton

Penulis: Erwin Wicaksono | Editor: irwan sy
erwin wicaksono/surya.co.id
GILING TEBU - Proses pengolahan tebu di Pabrik Gula (PG) Jatiroto Lumajang yang dikelola oleh PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) masih terus berjalan hingga saat ini sampai dengan penghujung bulan Oktober 2025. Berdasarkan data terakhir, jumlah tebu yang sudah masuk ke meja giling mencapai kurang lebih 800 ribu ton, atau baru sekitar 72 persen dari target yang dipasang manajemen, yakni sebanyak 1,1 juta ton. 

SURYA.co.id | LUMAJANG - Proses pengolahan tebu di Pabrik Gula (PG) Jatiroto Lumajang yang dikelola oleh PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) masih terus berjalan hingga saat ini sampai dengan penghujung bulan Oktober 2025.

Berdasarkan data terakhir, jumlah tebu yang sudah masuk ke meja giling mencapai kurang lebih 800 ribu ton, atau baru sekitar 72 persen dari target yang dipasang manajemen, yakni sebanyak 1,1 juta ton.

Manager Keuangan dan Umum PT SGN PG Jatiroto, Apit Eko Prihantono, menerangkan bahwa masih ada kekurangan sekitar 200 ribu ton tebu yang perlu dipenuhi.

Pihaknya optimistis kebutuhan itu dapat tercapai menjelang akhir musim giling.

“Pada tahun 2025 ini pabrik memasang target tebu kita tergiling 1,1 juta ton. Progres terkini ini baru sekitar 800 ribu ton, jadi masih kurang 200 ribu ton. Nantinya pada bulan Oktober kami targetkan bisa rampung," Terang Apit, Kamis (11/9/2025).

Apit menambahkan, sebagian besar hasil giling yang diolah di PG Jatiroto bukanlah milik perusahaan, melainkan milik petani.

“Komposisi giling sekitar 60 persen milik petani, sedangkan 40 persen milik HGU pabrik,” Ungkapnya.

Selain soal capaian target giling, Apit juga menerangkan upaya agar stok gula petani yang sempat menumpuk di gudang pabrik bisa terserap.

Jumlah akumulasi gula tersebut sebelumnya mencapai sekitar 9 ribu ton.

Berkat intervensi pemerintah, terutama melalui lembaga Danantara, sekitar 6 ribu ton berhasil terserap.

Sementara itu, para pedagang menyerap tambahan 1.500 ton.

Dengan demikian, saat ini masih ada sisa sekitar 1.500 ton ditambah produksi baru sekitar 1.000 ton.

Seluruhnya, atau sekitar 2.500 ton gula, disiapkan untuk segera dilelang dalam waktu dekat.

Apit menyampaikan bahwa keterlibatan pemerintah dalam penyerapan stok memberikan dampak positif bagi petani tebu.

“Harga beli juga sesuai ketetapan pemerintah masih tetap Rp14.500 per kilogram. Petani menyambut baik dan mulai menggarap lahannya kembali untuk masa tanam dan panen berikutnya," Tandasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved