Energi Nuklir Jadi Opsi Strategis Dalam Transisi Energi Nasional Menuju NZE 2060

Pengembangan energi nuklir tak lepas dari tantangan, regulasi pemerintah, penerimaan hingga pembiayaan. 

Foto Istimewa PLN UID Jatim
ENERGI NUKLIR - Dwi Kusnanto, Ketua MKI Jatim, bersama Direktur Teknologi, Engineering dan Keberlanjutan PT PLN Evy Haryadi dan General Manager PLN UID Jawa Timur, Ahmad Mustaqir, dalam kegiatan seminar di Surabaya Jawa Timur, Selasa (9/9/2025). Dalam kesempatan itu disebutkan, energi nuklir sebagai opsi strategis yang patut dipertimbangkan dalam transisi energi nasional, menuju NZE 2060. 

SURYA.CO.ID, SURABAYA  - Pengembangan energi nuklir tak lepas dari tantangan, regulasi pemerintah, penerimaan hingga pembiayaan. 

Diperlukan sinergi bersama stakeholder untuk mengidentifikasi peluang implementasi.

"Ini merupakan transformasi dalam sisi energi, energi nuklir sebagai opsi strategis yang patut dipertimbangkan dalam transisi energi nasional, menuju NZE 2060," kata Dwi Kusnanto, Ketua Masyarat Ketenaglistrikan Indonesia Jawa Timur (MKI Jatim),

Hal ini diungkapkannya saat memberi sambutan dalam kegiatan seminar nasional bertajuk “Peluang dan Tantangan serta Peran Energi Nuklir untuk Sektor Ketenagalistrikan dalam Mendukung Kebijakan deCarbonisasi menuju Net Zero Emission (NZE) 2060", Selasa (9/9/2025) di Surabaya Jawa Timur.

Baca juga: Peringati HPN 2025, PLN Sapa Pelanggan Berbagai Sektor dan Komitmen Optimalkan Pelayanan di Jatim

Sebagai bentuk dukungan terhadap agenda tersebut, MKI sebagai forum komunikasi dan konsultasi bekerjasama untuk peranan ketenagalistrikan menginisiasiasi forum kali ini.

Bersama PT PLN (Persero), MKI bersinergi terus komitmen capai Net Zero Emission (NZE) 2060 melalui transisi energi. 

"Kegiatan ini menjadi wadah diskusi strategis untuk memperkuat komitmen Indonesia dalam mencapai target NZE sekaligus menjawab tantangan penyediaan energi yang andal, terjangkau, dan berkelanjutan," jelas Dwi.

Baca juga: Hari Pelanggan Nasional 2025, Ada Promo Tambah Daya PLN Diskon 50 Persen

Direktur Teknologi, Engineering dan Keberlanjutan PT PLN (Persero), Evy Haryadi memaparkan roadmap NZE ke depan yang mana dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (2025-2034) akan dibangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir berkapasitas 2x250 MW. 

Langkah ini bertujuan untuk memenuhi energi bersih dan andal.

"MKI mengambil peran mendukung pemerintah menjalankan energi nuklir. Seperti yang kita ketahui, PLN telah menandatangani Paris Agreement pada tahun 2021, penggunaan renewable energy berpotensi akan exhausted di masa mendatang sehingga energi nuklir sangat dibutuhkan. Diperlukan persiapan yang cukup panjang, termasuk peluang dan tantangan yang perlu dimitigasi," ungkap Evy.

Baca juga: PLN NP Sabet Penghargaan Internasional Gold Stevie Award Berkat Inovasi Hydrobot

Selanjutnya, ia menambahkan national position dan manajemen stakeholder memegang peran penting dalam implementasi termasuk stigma negatif yang mungkin muncul di kalangan masyarakat mengenai pengembangan energi terbarukan ini.

Menyambut baik inisiasi dan diskusi bersama percepatan transisi energi, General Manager PLN UID Jawa Timur, Ahmad Mustaqir menyampaikan, transisi energi tidak bisa hanya bertumpu pada energi baru terbarukan (EBT) seperti surya, angin, dan hidro.

“Energi nuklir memiliki peran signifikan sebagai base load yang andal dan rendah karbon. Dengan pengelolaan yang tepat, nuklir dapat menjadi salah satu solusi dalam menjaga ketahanan energi sekaligus mendukung dekarbonisasi sektor kelistrikan,” tambah Ahmad.

Dirinya juga mengungkapkan, PLN memiliki peran untuk mendukung implementasi, mengintegrasikan pembangkit listrik nuklir kedalam sistem kelistrikan di masa depan, kapabilitas dan studi mendalam. 

"Serta merumuskan langkah konkret yang akan memberikan kontribusi signifikan bagi pengembangan energi terbarukan di Indonesia," pungkas Ahmad.

BACA BERITA SURYA.CO.ID LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved