Berita Viral
Duduk Perkara Jukir Pakai Rompi 'Parkir Gratis' Tarik Uang ke Pengunjung di Surabaya, Gara-gara Lupa
Terungkap duduk perkara video viral menampakkan juru parkir (jukir) memakai rompi Parkir Gratis malah narik uang ke pengunjung.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Putra Dewangga Candra Seta
SURYA.co.id - Terungkap duduk perkara video viral menampakkan juru parkir (jukir) memakai rompi Parkir Gratis malah narik uang ke pengunjung di Surabaya.
Ternyata, penyebabnya adalah si jukir lupa melepas rompi yang dipinjam dari temannya.
Jukir bernama Hanafi (40) itu ternyata ada jukir sebuah kafe di samping minimarket.
Lantas, seperti apa duduk perkara sebenarnya?
Menurut Hanafi, peristiwa dalam video tersebut terjadi pada Minggu (15/6/2025) sore.
Sebenarnya, Hanafi menjaga tempat parkir kafe di samping minimarket. Parkir di kafe itu berbayar.
"Aku yang minta (uang parkir) di tempat ini (kafe), yang bayar tiap hari, saya enggak minta di sana (di minimarket). Aku narik yang bagian resmi di sini," kata Hanafi saat ditemui di lokasi, Rabu (18/6/2025), melansir dari Kompas.com.
Baca juga: Jukir Liar Diberantas, WK DPRD Surabaya Bahtiyar Rifai: Jukir Resmi Jangan Buntuti Pengunjung!
Saat itu, Hanafi dimintai tolong oleh temannya yang seorang jukir resmi minimarket untuk menjaga lokasi parkir di minimarket itu. Hanafi pun menyanggupinya dengan alasan memberikan bantuan.
"(Jaganya) pagi pukul 07.00 WIB sampai pukul 22.00 WIB. Saya sebagai tetangga jaga parkir yang diminta bantuan. Saya takut dimasuki orang (jukir lain). Itu yang saya jaga bukan masalah uang," ujarnya.
Akhirnya, Hanafi dipinjami rompi yang bertuliskan 'Parkir Gratis' oleh temannya tersebut.
Ketika itu, dia sempat keteteran karena harus menjaga dua tempat parkir dalam satu waktu sekaligus.
"Saya waktu jaga di minimarket, saya lari (ke parkir kafe) lupa enggak lepas rompi, ya tetap saya ada kelirunya, ada lupanya.
Ya kelirunya saya pakai rompi, tapi di sini CCTV-nya jelas, parkiran jelas," ucapnya.
Hanafi memastikan, lokasi yang ditarik uang parkir bukan di minimarket, melainkan di kafe yang memang sering ia jaga.
Dia pun juga sempat didatangi aparat setempat untuk memastikannya.
Suka Duka Ghofur Jadi Jukir Resmi Minimarket di Surabaya
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi kini tengah serius memberantas juru parkir (jukir) liar di Kota Pahlawan.
Cak Eri juga menuntut agar manajemen minimarket menyediakan jukir resmi.
Aghofur Qhuzaini (37), warga Kelurahan Bulak Rukem, Surabaya yang dulunya sekuriti kini bekerja sebagai juru parkir di minimarket.
Sebagai jukir resmi, Ghofur mengenakan rompi khusus berlogo perusahaan minimarket dan konsumen tidak perlu membayar retribusi.
“Saya termasuk petugas dari Indomaret. Gajinya ya dari Indomaret, cuma rekrutnya juga dari Pemkot,” kata Ghofur saat ditemui di minimarket Jalan Dharmahusada, Rabu (11/6/2025), melansir dari Kompas.com.
Ghofur bekerja sebagai jukir resmi minimarket sejak Jumat (6/6/2025).
Kebijakan ini memang terbilang baru direalisasikan oleh Pemkot Surabaya.
Selama bekerja sebagai jukir resmi minimarket, Ghofur tidak hanya ditugaskan di satu tempat yang sama dalam jangka panjang.
Tetapi, bergantian dari minimarket satu ke minimarket lainnya.
“Di sini dikontrak, sama perusahaan minimarketnya enam bulan. Tapi kemarin katanya Pemkot ada yang satu tahun,” jelasnya.
Dalam sehari, Ghofur menjaga area parkir dan mengamankan lalu lintas sekitar minimarket selama delapan jam.
Dia hanya memiliki satu hari libur dalam seminggu.
“Gajinya UMK (Upah Minimum Kabupaten/Kota). Ada uang lemburan juga kalau hari libur dan hari besar, tapi kecuali minggu,” tuturnya.
Dia tidak menyebutkan berapa uang lemburan yang didapat.
Namun, untuk UMK Surabaya 2025 sebesar Rp 4.961.753.
Selain itu, Ghofur juga mendapat jaminan kesehatan dari perusahaan minimarket.
Pemkot Surabaya juga berencana mewajibkan perusahaan memberikan jaminan kesehatan untuk ketenagakerjaan.
“Syaratnya jadi jukir resmi, utamanya warga Surabaya. Katanya, KTP luar Surabaya tidak bisa,” ungkapnya.
Sebagai pekerja, dia mendapat haknya. Namun, hal itu tak lepas dari risiko yang harus diterima Ghofur selama bekerja.
Salah satunya menghadapi ancaman jukir liar.
Ghofur mengaku beberapa kali didatangi oleh jukir liar yang memberikan berbagai ancaman. Mulai dari diusir, hingga nyaris dikeroyok.
“Pernah rombongan 4 orang, 5 orang, bahkan 12 orang waktu di Basra (Basuki Rahmat) seperti orang mau ngeroyok,” ucapnya.
Dia juga merasa takut dibacok sewaktu-waktu Untuk itu, dia berharap Pemkot Surabaya memberikan tambahan personel untuk aparat keamanan berjaga.
“Saya sih sebenarnya tidak takut. Orang saya laki, saya kerja niat cari nafkah. Apapun risikonya saya hadapi,” pungkasnya.
Kendati demikian, dia diminta untuk tidak mudah terpancing emosi.
Pasalnya, pada awal sosialisasi dia juga diminta untuk meredam kegaduhan atau gesekan dengan jukir liar.
Diketahui, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi serius memberantas juru parkir (jukir) liar di Kota Pahlawan.
Menjadi aduan banyak pihak, masalah jukir liar juga berimplikasi pada Pendataan Asli Daerah (PAD) yang kurang optimal.
Karenanya, pemberantasan parkir liar menjadi prioritas Pemkot saat ini. Selain menegakkan aturan di lapangan, Wali Kota juga memperbaiki struktur organisasi di Pemkot Surabaya yang menaungi pengelolaan parkir.
berita viral
Jukir
parkir gratis
Surabaya
juru parkir
Jukir Resmi Minimarket
SURYA.co.id
surabaya.tribunnews.com
Bukti Jokowi Tak Menuduh Partai Biru Dalang Isu Ijazah Palsu, Kaesang Ungkap Hubungan dengan SBY |
![]() |
---|
Kompolnas Awalnya Menduga Diplomat Arya Daru Tewas Dibunuh, Tapi Tak Temukan Fakta Pendukung |
![]() |
---|
Rekam Jejak Elsye Hartuti, Camat Perempuan yang Terjaring OTT 20 Kepala Desa, Segini Kekayaannya |
![]() |
---|
Rekam Jejak Suryadharma Ali, Mantan Menteri Agama RI yang Wafat 31 Juli 2025 |
![]() |
---|
Sosok Saurlin Siagian yang Sebut Arya Daru Alami Tekanan Pekerjaan Sebelum Tewas, Ini Rekam Jejaknya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.