Berita Viral

Buntut Rismon Sianipar Tuduh Lokasi KKN Jokowi Fiktif, Sekdes Ucap Menyesatkan, Warga Beber Fakta

Tudingan Rismon Sianipar tentang lokasi Kuliah Kerja Nyata (KKN) Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi fiktif, dinilai menyesatkan. 

Editor: Musahadah
kolase tribun solo/tribunnews
BANTAH - Sekdes Ketoyan, Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali membantah tudingan Rismon Sianipar soal lokasi KKN Jokowi fiktif. Tofan menyebut tudingan Rismon menyesatkan. 

SURYA.co.id - Tudingan Rismon Sianipar tentang lokasi Kuliah Kerja Nyata (KKN) Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi fiktif, dinilai menyesatkan. 

Sebelumnya, Rismon Sinipar menuding lokasi KKN Jokowi di Ketoyan, Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali, fiktif karena desanya baru terbentuk pada tahun 2000-an. 

Sementara Jokowi melakukan KKN sekira tahun 1985-an. 

Namun tudingan Rismon itu langsung dibantah Sekretaris Desa (Sekdes) Ketoyan, Tofan Bangkit Sanjaya. 

Tofan menyebut pernyataan Rismon menyesatkan dan tidak sesuai fakta sejarah.

Baca juga: Giliran Lokasi KKN Jokowi Dituding Rismon Sianipar Fiktif, Sebut Desa Wonosegoro Belum Ada Saat Itu

Tofan Bangkit Sanjaya lalu menunjukkan sejumlah dokumen otentik yang membuktikan bahwa Desa Ketoyan telah berdiri jauh sebelum tahun 2000.

"Desa Ketoyan sudah ada sejak tahun 1954. Bahkan saat itu sudah memiliki struktur pemerintahan desa lengkap, termasuk lurah, carik (sekretaris desa), dan perangkat lain," jelas Tofan kepada awak media, Jumat (13/6).

Sambil memperlihatkan buku catatan desa, Tofan menyebut bahwa pada 13 September 1954, telah diterbitkan Surat Keputusan (SK) Bupati yang mengesahkan jabatan Lurah, Djentoe Abdul Wahab.

"Dalam buku ini tertulis lengkap, ada satu lurah, satu carik, dan tiga kebayan yang sekarang setara dengan kepala dusun. Ini bukti sahih bahwa pemerintahan desa sudah berjalan sejak dulu," tegasnya.

Tak hanya satu dokumen, Tofan juga menunjukkan buku Later C serta buku-buku lawas lain yang memperkuat keberadaan administratif Desa Ketoyan sebelum era reformasi.

"Kalau menurut arsip dan buku desa ini, tahun 1954 sudah ada lurah aktif. Maka, saya bisa menyimpulkan bahwa sebelum tahun itu pun Desa Ketoyan sudah ada," katanya.

Tofan menilai klaim yang menyebut Desa Ketoyan baru terbentuk pada tahun 2000-an sebagai pernyataan yang keliru dan tidak berdasar.

"Kalau ada statement yang mengatakan Desa Ketoyan baru terbentuk tahun 2000-an, berdasarkan data dan dokumen desa, itu jelas keliru dan menyesatkan," tandasnya.

Sementara terkait kegiatan KKN yang dilakukan Jokowi di desa itu, diakui warga dan tokoh masyarakat setempat. 

Muh. Huri (70), warga setempat mengaku pernah berinteraksi langsung dengan Jokowi selama masa KKN berlangsung.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Solo
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved